Jakarta, CNN Indonesia --
Artikel ini mengandung spoiler atau beberan.
Tak seperti dua film pertama yaitu Ghostbusters (1984) dan Ghostbusters II (1989), Ghostbusters: Afterlife memiliki adegan post-credit. Jumlahnya pun dua, mid-credit dan post-credit, yang memiliki segudang makna.
Ghostbusters: Afterlife mengisahkan petualangan kakak-adik, Trevor (Finn Wolfhard) dan Phoebe (Mckenna Grace), usai menemukan peninggalan kakek mereka, Egon Spengler.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka pindah ke rumah milik kakek di tengah kota Summerville yang antah-berantah di Oklahoma. Egon meninggal sepekan sebelumnya dan memberikan warisan berupa rumah itu kepada ibu mereka, Callie (Carrie Coon).
Di sana, Phoebe menemukan fakta dan rahasia yang disimpan oleh Egon Spengler selama ini. Rahasa itu pula yang kemudian membawa mereka dalam petualangan menyelesaikan misi yang ditinggalkan Egon Spengler di awal film.
Namun lebih daripada itu, misi Egon Spengler ini juga mengumpulkan kembali tim asli Ghostbusters yang saat ini tersisa tiga orang: Peter Venkman (Bill Murray), Ray Stantz (Dan Aykroyd), dan Winston Zeddemore (Ernie Hudson).
Semenjak 1989, usaha Ghostbusters tidak lagi menguntungkan. Bahkan mereka bertiga terpecah, terutama setelah Egon mendadak pergi dan membawa segala peralatan dan aset Ghostbusters dengan alasan "kiamat sebentar lagi datang".
Ray, Peter, dan Winston pun telah mencari kehidupan mereka masing-masing. Ray membuka toko buku soal paranormal dan kultus, Peter mengajar soal pemasaran juga periklanan, sedangkan Winston menjadi pengusaha sukses.
Adegan mid-credit merupakan jawaban atas adegan Peter berbuat usil pada mahasiswanya sendiri pada Ghostbusters (1984). Kala itu, Peter yang masih bekerja sebagai ilmuwan mengadakan penelitian berupa tes ESP.
Tes ESP adalah pengujian melihat efek dari pemberian energi negatif terhadap kemampuan insting seseorang. Dalam hal ini, Peter meminta dua mahasiswa, satu laki-laki dan perempuan, untuk menebak pola di balik kartu. Bila salah, akan diberi setruman.
 Tak seperti dua film pertama yaitu Ghostbusters (1984) dan Ghostbusters II (1989), Ghostbusters: Afterlife memiliki adegan post-credit. (dok. Columbia Pictures via IMDb) |
Dalam adegan awal Ghostbusters (1984) itu, mahasiswa laki-laki selalu dibuat salah oleh Peter sehingga kesal dan akhirnya pergi. Sementara Peter selalu membenarkan jawaban mahasiswi perempuan.
Kini dalam Ghostbusters: Afterlife, Peter mengisi posisi mahasiswa laki-laki tersebut. Sementara yang bertanya adalah Dana Barrett (Sigourney Weaver) yang tampaknya kini menjadi pasangan Peter.
Adegan mid-credit ini menunjukkan Peter bisa menebak pertanyaan dari Dana. Merasa curiga, Dana menuding Peter telah menandai kartu sehingga ia bisa menjawab pertanyaan tersebut. Peter pun mengakuinya dan mendapat setruman dari Dana.
Sementara pada adegan post-credit, tergambar adegan yang dibuang dari Ghostbusters I (1984). Adegan itu berupa Egon (Harold Ramis) diberi koin keberuntungan oleh Jenine Melnitz (Annie Pots) ketika akan melawan Gozer.
lanjut ke sebelah...
Jenine menjelaskan koin itu ia ambil dari sebuah pameran dan merupakan koin bersejarah. Namun Egon menolak pemberian tersebut karena tidak percaya akan tahayul.
Jenine tetap meminta Egon untuk mengambilnya, plus dengan harapan Egon akan kembali. Hal ini menggambarkan upaya Jenine untuk mendekati Egon, kisah yang sempat tergambar di awal-awal bisnis Ghostbusters berjalan.
Hingga kemudian adegan berganti pada masa kini. Jenine yang kini sudah tua masih menyimpan koin tersebut dan memandang dengan senyum. Ia tengah duduk dengan Winston di kantornya yang megah.
Dalam percakapan tersebut, Winston menjelaskan bagaimana usahanya bisa berkembang begitu maju dan mengenang kedatangannya pertama kali ke Ghostbusters. Ia juga menjawab pertanyaan Jenine apakah ia adalah pembeli blok yang semula lokasi markas mereka.
Winston tidak menjawab secara lugas pertanyaan tersebut dan hanya menegaskan bahwa meskipun dirinya adalah seorang pengusaha besar, ia sejatinya tetap seorang Ghostbuster.
Sebuah gambar menjadi penegas jawaban mengambang Winston tersebut. Gambar itu berupa Winston kembali ke rumah damkar yang pernah menjadi markas Ghostbusters.
Bentuk markas tersebut persis sama seperti ketika pertama kali Egon, Ray, dan Peter mengecek rumah itu. Namun kemudian pintu bangunan itu terbuka dan masuklah mobil ikonis mereka, Ecto-1.
Winston kemudian mendekat ke Ecto-1, mirip seperti ketika ia melihat mobil itu seusai melawan Gozer di pekarangan rumah ladang Egon. Gambar kemudian berganti dengan menunjukkan lokasi Containment Unit.
Containment Unit adalah peralatan yang berfungsi sebagai 'penajara' hantu yang telah ditangkap oleh Ghostbusters. Alat ini membutuhkan listrik yang besar. Namun pada post-credit Ghostbusters: Afterlife, lampu alat yang semula berhenti mendadak menyala.
[Gambas:Photo CNN]
Sejumlah teori bermunculan terkait maksud dari post-credit ini, mulai dari indikasi akan ada keberlanjutan dari semesta Ghostbusters hingga sebagai tribut akan sosok Winston juga Ernie Hudson.
Menurut Screen Rant, Hudson selalu menggambarkan semangat untuk kembali ke Ghostbusters, sama semangatnya seperti Winston membahas soal pekerjaan pertamanya itu.
Apalagi Hudson juga terbilang tidak dipandang dan kerap tampil sedikit dalam kisah Ghostbusters. Dia juga menjadi satu-satunya anggota Ghostbusters yang tidak tercantum dalam poster Ghostbusters II (1989).
Sementara itu, dalam Ghostbusters: Afterlife, Ray sempat menjelaskan bahwa Winston berhasil menjadi orang kaya, bahkan mampu menjalankan bisnis Ghostbusters kembali.
Mengingat peluang untuk mengajak Bill Murray kembali ke Ghostbusters begitu kecil menimbang riwayatnya dengan waralaba itu, maka peluang besar bagi Hudson untuk berkembang dalam masa depan waralaba ini.