Jakarta, CNN Indonesia --
Selain cerita, hal yang membuat Ghostbusters Afterlife berbeda dari dua film pendahulunya adalah keberadaan dua hantu bernama Muncher dan Baby Stay-Puft alias Mini Puft.
Dalam Ghostbusters I (1984), sosok hantu ikonis yang dikenal adalah Slime dan Stay-Puft Marshmallow Man. Kedua hantu tersebut dimodifikasi untuk ditampilkan di Afterlife.
"Apa yang kami inginkan adalah untuk membuat seutuhnya pengalaman nostalgia yang utuh, sesuatu yang membuatmu kembali seperti apa rasanya menyaksikan film asli pada 1984," kata sutradara Ghostbusters Afterlife, Jason Reitman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slime merupakan hantu buntal berwarna hijau yang kerap mengambang bergentayangan ke mana pun selama ada makanan.
Hantu bertangan dua itu begitu rakus memakan segala makanan padahal makanan yang dikunyah jatuh menembus tubuhnya.
Pada Ghostbusters: Afterlife, sosok Slime yang bermuka aneh itu tidak muncul. Justru ia digantikan pada sosok serupa tapi tak sama bernama Muncher.
Muncher memiliki tubuh buntal dan bergelambir. Bermuka tua dan memelas namun bisa seram kala marah. Serta memiliki enam tangan dan mengonsumsi besi tua.
 Muncher memiliki tubuh buntal dan bergelambir. Bermuka tua dan memelas namun bisa seram kala marah. Serta memiliki enam tangan dan mengonsumsi besi tua. (Courtesy of Sony Pictures) |
"Jason ingin Muncher terasa sosok yang malas, lesu, pemarah yang begitu bernafsu akan besi," kata desainer kostum Brynn Metheney seperti dalam catatan produksi yang diterima CNNIndonesia.com.
"Wajahnya punya vibe nenek tua," katanya.
Metheney mengatakan Muncher harus memiliki mulut yang lebar seperti Slime. Pada awalnya, ia memiliki empat anggota badan, lengan dan kaki.
Kemudian gambar itu berubah menjadi mulutnya pindah ke perut, lalu berganti lagi menjadi perut besar dengan dua tangan. Gambar itu berganti lagi menjadi yang saat ini, gendut dan bertangan enam.
Hantu lain yang muncul pada Ghostbusters: Afterlife adalah Baby Stay-Puft alias Mini Puft.
lanjut ke sebelah...
Kemunculan hantu buntal dan menggemaskan ini tak bisa lepas dari adegan ikonis hantu marshmallow raksasa yang muncul di Ghostbusters (1984).
"Ada hal yang begitu ikonis dan aneh dan menakjubkan terkait melihat Stay-Puft Marshmallow Man berjalan di antara gedung Manhattan," kata Jason.
Ide hantu menggemaskan itu disebut Jason muncul ketika dirinya dan penulis naskah lainnya, Gil Kenan, duduk bersama dan memilih hal Ghostbusters (1984) apa saja yang mau mereka lihat dalam film ini.
Jason mengaku dirinya "terpaku" pada sosok Stay-Puft Marshmallow Man dan menyadari betapa pentingnya keberadaan hantu itu dalam kisah Ghostbusters.
"Serta seberapa besar keinginan kami ingin melihat Mini-Puft berlarian ke sana ke mari dan menghancurkan barang-barang, seperti sekelompok balita gila," kata Jason Reitman.
Metheney adalah sosok di balik transformasi Stay-Puft Marshmallow Man menjadi Mini-Puft. Untuk bisa menggambar dengan tepat, Metheney mengaku menggunakan marshmallow sungguhan sebagai purwarupa.
Marshmallow itu kemudian dipasang tusuk gigi untuk membentuk sebuah sosok. Metheney mengaku dirinya ingin menciptakan Mini-Puft ini sebagai chibi, alias karakter imut khas Jepang.
"Saya sama sekali tidak ingin mereka menjadi menakutkan, karena saya ingin tampilan itu kontras dengan kekejaman mengerikan yang mereka lakukan." kata Metheney.
Namun anggapan itu dikoreksi Jason. "Mini-Puft itu bukannya jahat," kata Jason.
"Mereka menggemaskan, tetapi beberapa marshmallow hanya ingin menyaksikan dunia terbakar. Mereka tidak memiliki apa pun selain rasa ingin tahu dan naluri buruk." sanggah Jason Reitman.
 Stay-Puft Marshmallow Man dalam Ghostbusters (1984). (dok. Columbia Pictures via IMDb) |
Segala tingkah menggemaskan namun menyebalkan dari Mini-Puft bisa terlihat dalam Ghostbusters: Afterlife. Mulai dari merusak benda-benda, melumat temannya sendiri yang terjebak dalam blender, memanggang temannya hingga hilang, sampai merusak proton pack.
Ghostbusters: Afterlife mengisahkan petualangan kakak-adik, Trevor (Finn Wolfhard) dan Phoebe (Mckenna Grace), usai menemukan peninggalan kakek mereka, Egon Spengler.
Mereka pindah ke rumah milik kakek di tengah kota Summerville yang antah-berantah di Oklahoma. Egon meninggal sepekan sebelumnya dan memberikan warisan berupa rumah itu kepada ibu mereka, Callie (Carrie Coon).
Di sana, Phoebe menemukan fakta dan rahasia yang disimpan oleh Egon Spengler selama ini. Rahasa itu pula yang kemudian membawa mereka dalam petualangan menyelesaikan misi yang ditinggalkan Egon Spengler.
[Gambas:Youtube]