Jakarta, CNN Indonesia --
Warganet di dunia maya terbelah menyusul keputusan tim produksi film Penyalin Cahaya menghapus nama seseorang dari kredit film karena diduga menjadi pelaku pelecehan seksual.
Sebagian netizen masih mendukung Penyalin Cahaya karena menilai bahwa film tersebut bukan hanya hasil dari seorang saja, apalagi bila hanya dikaitkan dengan terduga pelaku yang disebut-sebut semula adalah salah satu penulis cerita film ini.
Salah satu dukungan itu datang dari sutradara Timo Tjahjanto. Lewat akun Twitter pribadi, Timo mengaku akan menonton film Penyalin Cahaya karena film tersebut didukung oleh deretan sineas bertalenta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetep nonton Penyalin Cahaya? Pasti. Film ini tidak dibuat oleh satu orang saja, saya mendukung film-film bagus yang dibuat oleh orang-orang hebat, diperankan oleh talenta-talenta luar biasa," tulis Timo Tjahjanto.
Komentar senada juga datang dari netizen lain yang mengaku ingin menonton film Penyalin Cahaya karena ada banyak hal yang bisa diapresiasi dari film tersebut. Ditambah, filmnya memborong 12 Piala Citra FFI 2021 yang menjadi nilai lebih.
"Cancel/boikot Penyalin Cahaya? Honestly, masih pingin nonton film pemenang Piala Citra ini. Film ini tetap sebuah karya yang melibatkan banyak orang, ada banyak "unsur" yang bisa diapresiasi," tulis akun @dehaduadua12.
"Ingin mencoba "memisahkan" kasus "disgusting" KS [Kekerasan Seksual] co-writer, dengan karya besar film itu sendiri," pungkasnya.
"Ribet banget omongin film Penyalin Cahaya. Yang mau nonton ya monggo nonton. Yang enggak mau nonton ya enggak usah nonton. Perkara penulisnya ngelakuin KS [Kekerasan Seksual] kan filmnya enggak dikerjain sendirian," tulis akun @daniel_faraz.
Namun, tidak sedikit netizen yang menolak kehadiran film tersebut. Mereka kesal lantaran pelaku yang diketahui telah melancarkan aksinya sejak 2019 tetap dilibatkan dalam proyek film Penyalin Cahaya.
Bukan hanya berencana memboikot film ini, sejumlah netizen bahkan meminta kemenangan Penyalin Cahaya di Festival Film Indonesia 2021 dicabut.
lanjut ke sebelah..
Film tersebut diketahui juga memenangkan kategori Film Panjang Terbaik dan Naskah Terbaik, salah satu kategori yang disebut-sebut ikut dimenangkan terduga pelaku.
"Nama pelaku ini sudah disebut-sebut sejak tahun 2019 lalu di forum-forum pencegahan KS [Kekerasan Seksual] di industri film baik yang resmi maupun tidak. Kenapa tetap diajak terlibat? peran dia di film ini penting banget loh," tulis akun @pepeng__.
"Perkara co-writer Penyalin Cahaya tersangkut kasus KS [Kekerasan Seksual] - oke kita respect langkah damage controlnya. Tapi isu orang ini predatory udah berkeliaran sejak 2019. KALO TEAM MENGANGGAP ISU KS [Kekerasan Seksual] PENTING DAN DEKAT - kenapa orang ini ada di posisi sentral dari awal? Penulis pula," timpal akun @cloneleader.
Kendati demikian, ada pula netizen yang memuji langkah tim produksi film Penyalin Cahaya menghapus nama terduga pelaku kekerasan seksual dari kredit film.
"Fakta bahwa pelaku yang mengerjakan film tentang pelecehan seksual berstatus sebagai pelaku. [Tapi] Saya senang tim berkomitmen untuk menghapus namanya dari kredit film, sebagaimana mestinya! Semoga korban mendapatkan semua bantuan yang dia butuhkan," tulis akun @nozaism.
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada seluruh netizen tersebut untuk mengutip pernyataan mereka.
Sebelumnya, tim produksi film Penyalin Cahaya pada Senin (10/1) resmi menghapus nama berinisial HP dari kredit film karena diduga menjadi pelaku pelecehan seksual. Pihak yang dimaksudkan tersebut juga dikeluarkan dari Rekata Studio.
Informasi dugaan pelecehan seksual diterima tim produksi dari salah satu komunitas yang mengelola pelaporan kasus pelecehan seksual. Pelaku diduga melakukan kekerasan seksual di masa lampau. Tidak diketahui apakah dugaan pelecehan ini berlanjut ke ranah hukum.
"Kami mendapati sebuah nama dari tim film Penyalin Cahaya tercatat sebagai terlapor akan dugaan perbuatan di masa lalunya," tulis Rekata Studio dan Kaninga Pictures dalam pernyataan resmi pada Senin.
"Sebagai tanggung jawab etik atas komitmen kami dan untuk menghormati pelaporan dan proses yang akan terjadi setelahnya, kami memutuskan untuk menghapus nama terlapor dari kredit film Penyalin Cahaya dan materi-materi publikasi film," lanjutnya.
Sejak Senin (10/1), CNNIndonesia.com telah menghubungi sejumlah pihak seperti Netflix sebagai distributor Penyalin Cahaya dan komite Festival Film Indonesia yang memberikan kemenangan kepada film tersebut, terkait berbagai tuntutan dari netizen, termasuk manajemen Reza Rahadian yang bertindak sebagai Ketua FFI.
Namun hingga saat berita ini ditulis, tidak ada jawaban atas permintaan wawancara dari CNNIndonesia.com. Agenda wawancara kru Penyalin Cahaya dan media yang diatur oleh Netflix pada Selasa (11/1) juga diundur sejak Jumat (7/1) hingga batas waktu yang tak ditentukan.