Hingga saat ini Bali dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang masih sangat menjunjung tinggi warisan budaya tradisionalnya.
Salah satunya berupa alat musik tradisional Bali yang hingga kini masih bisa dengan mudah untuk ditemukan. Berikut ini ragam alat musik khas Bali dan cara memainkannya.
Sudah menjadi rahasia umum jika Bali menjadi destinasi wisata andalan bagi para pelancong. Tak hanya dari dalam negeri saja, namun juga wisatawan asing banyak yang menjadikan Bali sebagai destinasi wisata andalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daya pikat dari Bali tak hanya datang dari bentang alam yang luar biasa indahnya saja, namun Bali juga menyuguhkan pertunjukan warisan budaya tradisional yang bisa dinikmati dengan mudah.
Pertunjukan budaya tradisional Bali, sebut saja salah satunya sendratari, tentu saja tak bisa lepas dari musik pengiringnya. Sama seperti daerah lain, Bali juga memiliki alat musik tradisional khasnya sendiri.
Dilansir dari Visitbali, berikut ini 7 alat musik khas bali dan cara memainkannya.
![]() |
Alat musik tradisional Bali yang pertama ada rindik. Rindik merupakan sebuah alat musik yang terbuat dari bilah bambu dan cara memainkannya adalah dengan dipukul.
Jika diperhatikan lebih lanjut, rindik ini memiliki sedikit kemiripan dengan alat musik dari Jawa Barat, Angklung. Bedanya, rindik berbentuk lempengan, sedangkan angklung berbentuk tabung.
Genggong ini merupakan salah satu alat musik yang cukup sederhana. Alat musik yang cara memainkannya dengan cara digetarkan ini terbuat dari kayu pohon enau yang ditipiskan.
Pada bagian tengah alat ini terdapat bagian yang bernama pelayah dan bagian tepinya diikat dengan tali. Tali inilah yang akan menimbulkan getaran suara.
Ceng-ceng terbuat dari logam yang berbentuk seperti piringan atau cakram yang berukuran tidak terlalu lebar, mirip seperti simbal.
Ceng-ceng sendiri mendapatkan namanya karena bunyi yang dihasilkan saat beradu. Ceng-ceng dimainkan dengan cara diadu satu dengan yang lain sehingga menimbulkan bunyi nyaring.
Suling ternyata juga menjadi salah satu alat musik khas Bali dan cara memainkannya adalah dengan ditiup.
Suling terbuat dari batang bambu yang dilubangi sebanyak 6 buah untuk menghasilkan nada. Memerlukan teknik pernafasan yang bagus untuk bisa memainkan suling dengan baik.
Jika dilihat dengan sepintas, maka alat musik tradisional Bali yang bernama mandolin ini memiliki kemiripan dengan kecapi. Bahkan ada juga yang menyebutnya kecapi mandolin.
Meski memiliki kemiripan dengan kecapi, namun ada perbedaan yang cukup mencolok. Pada mandolin terdapat tuts seperti yang terdapat di saksofon yang tak terdapat pada kecapi.
Menurut sejarahnya, alat musik tradisional Bali yang cara memainkannya dengan dipetik ini sudah populer sejak tahun 1930-an silam.
![]() |
Tak hanya populer di Jawa, gong nyatanya juga menjadi salah satu alat musik tradisional yang tak bisa dipisahkan dari pertunjukan masyarakat Bali.
Alat musik yang terbuat dari logam berukuran antara 15-20 cm ini bahkan sudah digunakan sejak abad ke-13 silam.
Sama seperti gong Jawa, cara memainkan gong Bali juga dengan dipukul pada bagian yang menonjol.
Kendang atau dalam Prasasti Bebetin disebut dengan papadaha ini terbagi menjadi dua kelompok, yakni kendang wadon dan kendang lanang.
Perbedaan kendang wadon dan kendang lanang terletak pada ukurannya. Baik kendang wadon dan juga kendang lanang ini harus dimainkan dengan bersamaan.
Itulah 7 alat musik khas Bali dan juga cara memainkannya yang hingga kini masih bisa dinikmati dengan mudah saat berkunjung ke Pulau Dewata tersebut.