Jakarta, CNN Indonesia --
Taylor Swift menjadi trending topic pada Selasa (25/1) waktu Indonesia, begitu ia buka suara membela dirinya sendiri setelah dituding bukan sebagai penulis lagu. Tudingan itu muncul dari musisi Inggris yang juga mantan pentolan band dekade 90-an, Blur dan Gorillaz, Damon Albarn.
Semua bermula dari wawancara Albarn dengan Los Angeles Times yang tayang pada Minggu (23/1) waktu Amerika Serikat. Dalam wawancara tersebut, Albarn menyebut Swift hanya sekadar "rekan penulis lagu".
"Anda kira banyak musisi modern hanya mengandalkan sound dan perilaku?" tanya LA Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beritahu saya siapa yang bukan," kata Albarn.
"Dia mungkin bukan selera Anda, namun Taylor Swift adalah seorang penulis lagu luar biasa" kata LA Times.
"Dia tidak menulis lagu-lagunya sendiri," kata Albarn.
"Tentu saja dia menulisnya. Dia juga jadi co-writes beberapa di antara lagu itu," kata LA Times.
"Itu tidak termasuk. Saya tahu apa itu co-writing. Co-writing amat berbeda dengan writing. Saya tak membenci siapapun, saya hanya mengatakan ada perbedaan besar antara penulis lagu dengan penulis lagu yang ikut menulis. Bukan berarti bahwa hasilnya tidak begitu bagus," balas Albarn.
"Dan beberapa penulis hebat, seperti Ella Fitzgerald tidak pernah menulis sebuah lagu sepanjang hidupnya. Ketika saya menyanyi, saya harus menutup mata saya dan berada di sana. Saya semacam tradisional terkait hal itu," kata Albarn.
"Seorang penulis lagu yang menarik itu Bille Eilish dan kakaknya. Saya lebih tertarik pada mereka dibanding Taylor Swift. Lebih gelap, tidak melulu upbeat. Jauh lebih langka dan unik. Saya pikir dia pengecualian," lanjutnya.
Ucapan tersebut kemudian viral di kalangan penggemar Taylor Swift. Para penggemar yang dikenal bernama Swifties tersebut pun ramai-ramai mengajukan protes terhadap ucapan musisi yang kini berusia 53 tahun itu. Hingga kemudian, Swift buka suara.
"Damon Albarn, saya dulu penggemar berat dirimu hingga saya melihat ini. Saya menulis SEMUA lagu yang saya miliki. Tudingan mu ini jelas salah dan AMAT merusak. Kau tidak harus menyukai lagu saya namun ini sungguh tindakan yang parah mencoba dan mendiskreditkan karya saya. WOW," tulis Swift.
"Tambahan. Saya menulis twit ini seluruhnya oleh saya sendiri kalau-kalau kau penasaran," lanjut Swift di twit selanjutnya sembari memberikan emoji wajah lelah dan terganggu.
Kicauan Swift tersebut hingga Selasa (25/1) siang waktu Indonesia telah disukai lebih dari 521 ribu dan 500 ribu akun di media sosial.
Bantahan Swift tersebut dijawab langsung oleh Albarn. Dia meminta maaf karena kutipan tersebut menyinggung Taylor Swift dan menyebut dirinya menjadi korban pelintiran media.
lanjut ke sebelah..
"Saya seutuhnya setuju denganmu. Saya mengobrol soal penulisan lagu dan sayangnya itu dikurangi demi clickbait. Saya dengan tulus dan sepenuhnya memohon maaf. Hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah mendiskreditkan penulisan lagu dirimu. Saya harap kamu mengerti," tulis Albarn.
Namun kalimat permintaan maaf Albarn tidak serta merta menghentikan protes yang datang bukan hanya dari penggemar Swift, melainkan seluruh pihak yang pernah bekerja sama dengan musisi tersebut.
"Enggak yakin mengapa dirimu, Damon Albarn, mencoba mendiskreditkan penulisan lagu Taylor yang brilian, tetapi sebagai seseorang yang telah membuat rekaman bersamanya.. pernyataan kau jauh dari kebenaran ... Anda jelas benar-benar tidak tahu apa-apa tentang penulisan dan proses kerjanya yang sebenarnya," tulis produser Aaron Dessner yang duet bersama Swift di album folklore dan evermore.
"Saya belum pernah bertemu Damon Albarn dan dia belum pernah ke studio saya, tetapi tampaknya dia tahu lebih banyak daripada kita semua tentang semua lagu yang ditulis dan dibawakan Taylor," tulis Jack Antonoff, sahabat dan rekan Taylor Swift sejak lama.
"Saya pribadi dapat menjamin bahwa Taylor adalah bagian utama dari penulisan lagu di Safe and Sound. Dia terbukti menjadi salah satu yang terbaik yang pernah bekerja dengan saya. Tanpa pamrih, murah hati, berwawasan luas, bernuansa - dengan pemahaman yang JELAS tentang pekerjaannya," kata John Paul White dari band The Civil Wars yang pernah bekerja sama dengan Swift pada 2011.
"YA. @taylorswift13 1.000.000% menulis lagunya sendiri. Dan dia salah satu penulis lagu terbaik di zaman kita," kata produser Nathan Chapman yang memproduseri banyak album Taylor Swift semasa masih di musik country.
"Hanya untuk mengkonfirmasi apa yang 99% orang sudah tahu, @taylorswift13 adalah bakat alam di studio dan salah satu yang terbaik yang pernah melakukannya. Siapa pun yang membuat musik dengannya tahu bahwa mereka beruntung berada di ruangan itu," kata produser Joel Little yang pernah bekerja sama dengan Swift di album Lover (2019).
Bukan hanya mereka yang pernah bekerja sama dengan Swift, layanan streaming TIDAL yang dimiliki Jay-Z pun dengan gamblang mengungkapkan sejumlah lagu yang pernah ditulis sendiri oleh Taylor Swift.
Kemudian sejumlah musisi dan jurnalis juga membela Swift atas ucapan Damon Albarn yang tidak berdasar tersebut. Tak sedikit yang menuding Albarn hanya menunjukkan sikap seksisme terhadap musisi perempuan.
Bahkan presiden terpilih Chile, Gabriel Boric ikut membela Taylor Swift. Ia selama ini dikenal sebagai salah satu penggemar dari musisi tersebut, bahkan pernah membawa foto Taylor Swift di sakunya ketika menghadiri sebuah acara politik.
Taylor Swift dikenal sebagai musisi yang telah menulis lagunya sendiri sejak awal karier pada 2004, yang sebagian besar lagu-lagunya terinspirasi dari kehidupan pribadinya sendiri. Namun tidak sedikit lagu-lagu yang ditulis Taylor Swift berasal dari imajinasi atau kisah orang lain, seperti pada album folklore (2020) yang memenangkan Album of the Year ketiga buat Swift dan 'sekuelnya', evermore (2020).
Swift banyak dianggap sebagai salah satu penulis lagu paling berpengaruh pada generasi saat ini, ia juga banyak disebut telah menjadi inspirasi musisi muda saat ini untuk menulis lagunya sendiri dan berkarya, beberapa di antaranya adalah Olivia Rodrigo dan Conan Gray.