Dunia Dokumenter Mengantar Amelia Hapsari Jadi Juri Oscar

Naely Himami | CNN Indonesia
Minggu, 27 Feb 2022 15:06 WIB
Orang Indonesia pertama yang menjadi juri Piala Oscar, Amelia Hapsari bercerita soal kehidupannya dengan film dokumenter.
Orang Indonesia pertama yang menjadi juri Piala Oscar, Amelia Hapsari bercerita soal kehidupannya dengan film dokumenter. (Dok.Pribadi)

Bagaimana tidak, hasil riset bisa berbeda jauh saat berada di lapangan, pelaksanaan kerap meleset dari perkiraan, hingga footage atau gambar ternyata kurang akurat.

"Jadi membuat film dokumenter itu selalu deg-degan, ceritanya kita coba susun, tapi deg-degannya masih ada," kata Amelia.

Atas dasar itulah, ia menilai setiap pembuat film dokumenter mesti bisa mengasah kepekaan untuk melihat, mendengarkan, dan memikirkan ulang bagian mana yang dapat menarik perhatian penonton dari hasil temuan di lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski kerap tak sesuai skenario, Amelia Hapsari selalu bersemangat soal dokumenter. Baginya hal yang membuatnya tetap cinta adalah kemudahan mendapatkan ide, lantaran bersumber dari sensitivitas emosi sang kreator.

Namun, Amelia mengatakan tidak semua ide bisa menjadi film. Ia menyebut, dalam film dokumenter, ada faktor kedekatan dengan penonton. Pertimbangan lain adalah masalah teknis seperti pendanaan.

Amelia Hapsari juga mengaku beberapa film yang dibuat menggunakan budget minim. Salah satunya, film Jadi Jagoan Ala Ahok yang disebut sampai mangkrak empat tahun akibat tidak ada pendanaan.

"Tahun 2012 Ahok nyumbang, 'Nih jadiin film gue', akhirnya kami bisa bayar editor dan animator supaya filmnya jadi," kenang Amelia Hapsari.

"Tapi selama itu, selama syuting, ya misalnya ada investasi dari satu film hanya [cukup] untuk biaya produksi saja, dan itu juga sangat kecil. Penyelesaian dan sebagainya itu sangat sulit," lanjutnya.

[Gambas:Youtube]



Amelia mulai menemukan titik terang usai bergabung dengan lembaga non-profit yang dokus pada pengembangan film dokumenter di Indonesia, In-Docs, pada 2012. Di sana, ia dipercaya sebagai Program Director hingga kini.

In-Docs memiliki misi menghubungkan film dokumenter Asia Tenggara dengan industri internasional guna mendapatkan pendanaan. Mereka kemudian mendapatkan dukungan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan menggelar Docs By The Sea.

Docs By The Sea merupakan forum global yang menghubungkan pembuat film dokumenter Indonesia, Asia Tenggara, dan investor film dokumenter internasional.

Dalam penyelenggaraan pada 2017, ada 30 calon film yang dipresentasikan kepada para pendonor, jaringan televisi global, dan film festival dari seluruh dunia di Bali dengan harapan para calon ini mendapatkan dana dan karyanya didistribusikan ke dunia.

Sampai 2019, Docs By The Sea terhitung mendukung 74 calon film dokumenter dan menyalurkan pendanaan yang berasal lebih dari 40 pemberi dana.

Upaya tersebut menghasilkan 20 film yang berhasil diproduksi serta masuk ke 88 festival film di seluruh dunia, kemudian sebanyak 9 film ditayangkan secara global.

In-Docs pun disebut sebagai salah satu pihak penting dalam upaya mendukung talenta sineas Asia Tenggara. Pencapaian itu yang mendorong nama Amelia Hapsari diajukan sebagai anggota the Academy, dan terpilih.

"Saya dianggap bisa mengenali bakat dokumenter yang berstandar internasional, sehingga saya dianggap pantas menjadi anggota the Academy," kata Amelia dalam wawancara bersama CNNIndonesia.com, pada 2020 lalu.

"Dan diharapkan kalau ada voting, kemungkinan, saya diharapkan menominasikan talenta atau film dari Asia Tenggara," lanjutnya.

Amelia Hapsari juga menilai kehadiran dirinya sebagai anggota the Academy bisa membuat organisasi prestise tersebut lebih beragam, dari segi nominasi Oscar yang dalam hal ini adalah film dokumenter, dan berwarna dari segi ras atau etnis sineas yang terlibat.

(end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER