Keindahan Musik Michele Bravi yang Flamboyan di Mola Chill Fridays
Nama Michele Bravi dikenal sejak pria 27 tahun itu dinobatkan sebagai pemenang ajang pencarian bakat Italian X Factor pada 2013 silam. Tampil di Mola Chill Fridays, Michele menyajikan aksi flamboyan, melantunkan lagu-lagu dalam bahasa Italia yang seksi.
Dengan vokal khas dan pembawaan yang tenang, Mola Chill Fridays kali ini menawarkan suasana yang lebih kalem, temaram yang hangat dengan warna biru tua dan merah marun. Pengaturan panggung Mola Chill Fridays sederhana, tapi romantis. Tidak ada warna mencolok di sini, sehingga penonton akan berfokus pada suasana dan lagu-lagu Michele.
Sebanyak 11 lagu dibawakan Michele, mulai dari La promessa dell'alba, Mantieni il bacio, Maneggiami con cura, Un secondo prima, Storia del mio corpo, Tutte le poesie sono d'amore, Senza fiato, Quando un desiderio cade, Cronaca di un tempo incerto, hingga Falene.
Dalam obrolan di sela penampilan, Michele menegaskan bahwa musik adalah hal terpenting. Bernyanyi adalah satu-satunya hal yang dia ketahui sejak kecil. Di sela obrolan Mola Chill Fridays, dia menuturkan selalu ada musik di rumahnya, entah dari piringan hitam maupun kaset. Rupanya, kebiasaan itu lantas menjadi obsesi yang tak disadari
"Aku tidak pernah ingat pernah berkata, 'aku ingin mulai bernyanyi, mungkin aku suka musik'. Hal itu (musik) selalu ada di rumah setiap waktu," katanya.
Terbiasa di lingkungan yang penuh alunan musik tidak serta-merta memantapkan Michele untuk jadi penyanyi. Ketika mengalami puber, dia malu dengan perubahan suaranya dan sempat berhenti bernyanyi selama beberapa tahun. Bahkan, dia benci mendengar suaranya sendiri di kamar mandi.
Untungnya, Michele tak larut dalam kebingungan itu. Perlahan, dia menemukan kembali gairah untuk kembali bernyanyi, termasuk keinginan untuk membuat lagu sendiri dan memperdengarkannya kepada orang lain. Michele pun mulai menulis ide, potongan lirik, hingga sepenggal nada.
Usaha menciptakan lagu itu sendiri diakui Michele tak mudah. Tak bekerja dengan sistematik, kadang dia membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan satu lagu, kadang hanya beberapa jam. Namun Michele selalu melihat X Factor, acara yang mengantarnya menuju kesuksesan, sebagai sebuah hal berbeda.
"Ketika aku ikut X Factor, itu adalah tempat di mana kamu bisa melakukan kesalahan. Kamu membangun jalanmu dengan menyanyikan lagu orang lain, mengandalkan repertoar yang bukan milikmu. Kamu dihakimi karena membuat kesalahan, karena (X-Factor) adalah platform untuk artis muda, pendatang baru," ungkapnya.
Di atas itu semua, Michele menyadari betul peran X-Factor terhadap kariernya. Sebelum bernyanyi di atas panggung X-Factor, gig terbesar Michele adalah bernyanyi di restoran pizza dengan bayaran berupa makan malam. Setelah memiliki jam terbang lebih tinggi, panggung terbesar yang pernah dicicipi Michele berada di Sanremo Music Festival, yang menjadi semacam 'altar' bagi musik pop Italia.
"Aku ingat waktu pertama kali memasuki Ariston, pertama kali aku bertanding. Aku sama sekali enggak tahu apa-apa, aku melihat panggung yang sangat besar. Kamu sudah sering melihatnya di televisi, tapi tidak tahu panggungnya sebesar itu," tuturnya seraya tersenyum.
Memiliki tiga album sejak tahun 2014 sampai yang terbaru, La geografia yang rilis pada Januari 2021 lalu, Michele mengakui tak pernah merasa grogi sebelum bernyanyi. Yang terjadi, dia justru sangat berfokus, dan jadi lebih mengkhawatirkan detail tentang penampilan, misalnya bahasa tubuh, daripada nyanyiannya sendiri. Akibatnya lebih parah, alih alih gugup, Michele malah ketakutan sampai muntah.
Meski terlihat tenang, cenderung dingin dan introvert, namun Michele tetap dengan ramah menjawab pertanyaan dari para penggemar, termasuk menceritakan hal-hal gila yang dialami saat tur, berbicara tentang lagu yang tak pernah absen dia bawakan, hingga pandangan hidup yang mengubah warna masuk di album terbaru yang keluar pada masa pandemi.
Musik dari Italia barangkali tak populer di Indonesia. Tetapi setelah menonton Mola Chill Fridays yang menampilkan aksi Michele Bravi, bisa jadi Anda akan langsung mengulik lagu-lagu berbahasa Italia.
(rea)