Staf Museum Ukraina Diburu Waktu Selamatkan Benda Bersejarah

Pengurus Museum Nasional Andrey Sheptytsky di Lviv, Ukraina, dan sejumlah relawan bekerja diburu waktu menyelamatkan benda-benda bersejarah dari museum tersebut. Mereka takut benda-benda suatu saat akan terkena serangan dari Rusia.

"Hari ini kita melihat bagaimana Rusia menembaki daerah pemukiman, bahkan orang-orang yang mengungsi," ujar Direktur Museum Nasional Lviv Ihor Kozhan, seperti dikutip CNN, Selasa (8/3).

"Mereka menjamin tidak akan [menyerang kami], tapi saat ini kami tidak bisa memercayai mereka. Dan, kami perlu menjaga warisan karena ini adalah harta nasional kami," lanjutnya.

Para relawan mengemas benda-benda tersebut menggunakan peti kayu apapun yang tersedia. Bahkan, mereka menggunakan kardus bekas yang digunakan untuk mengangkut pisang ke supermarket.

Pada hari Senin (7/3) waktu setempat, para relawan sudah mulai mengemas benda-benda bersejarah dari Museum Nasional Lviv. Mereka mengemas manuskrip kuno hingga Alkibat yang sudah berusia seribu tahun.

Namun, Kozhan membuka kemungkinan bagi museum atau tempat keagamaan lain di Kiev dan Kharkiv untuk menyimpan benda-benda bersejarahnya di wilayah yang lebih aman dari serangan Rusia, termasuk Lviv.

"Kami siap membantu dengan cara apapun yang kami bisa karena semua museum di negara ini sedang dalam bahaya," kata Kozhan.

Museum Nasional Lviv masuk ke dalam salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Museum tersebut merupakan museum yang memiliki koleksi benda bersejarah paling lengkap di Ukraina. Beberapa koleksinya mencakup koleksi seni abad pertengahan dan manuskrip keagamaan negara tersebut.

Selain Museum Nasional Lviv, tempat-tempat keagamaan di Ukraina juga melakukan hal yang sama. Salah satunya adalah Katedral Armenia Lviv. Katedral tersebut melepas patung kayu penyaliban yesus Kristus dari abad pertengahan dan menyimpannya di tempat yang aman.