Bintang Terminator Arnold Schwarzenegger meminta Presiden Rusia Vladimir Putin mengakhiri perang yang dinilai tidak masuk akal di Ukraina. Permintaan itu disampaikan lewat unggahan video di Twitter pada Kamis (17/3).
"Anda yang memulai perang ini. Anda memimpin perang ini. Anda dapat menghentikan perang ini," ucap Arnold merujuk kepada Putin. "Ukraina tidak memulai perang ini,"
Dalam kesempatan itu, mantan juara binaraga tersebut juga mengungkapkan memiliki kasih sayang kepada orang-orang Rusia, seperti atlet angkat besa Rusia Yuri Vlasov yang menjadi idolanya ketika ia berusia 14 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Red Heat yang ia bintangi juga menjadi film Amerika pertama yang melakukan syuting di Lapangan Merah Moskow.
Sehingga, ia mengaku ingin menyampaikan kegundahan hatinya mengenai serangan Rusia ke Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Ia berharap warga Rusia tahu bahwa yang dilakukan Putin bukan perang rakyat Rusia.
"Saya tahu bahwa pemerintah Anda telah memberi tahu Anda bahwa itu adalah perang untuk 'menghilangkan Nazi' Ukraina," katanya.
"Itu tidak benar. Mereka yang berkuasa di Kremlin memulai perang ini. Itu bukan perang rakyat Rusia."
Schwarzenegger juga mengenang luka yang diderita ayahnya saat berperang untuk Nazi di Rusia selama Perang Dunia II. Ia tak ingin luka tersebut juga dirasakan orang lain saat ini.
"Dia hancur secara fisik dan mental dan menjalani sisa hidupnya dalam kesakitan," katanya.
"Untuk pasukan Rusia yang mendengarkan siaran ini, saya tidak ingin kamu hancur seperti ayah saya."
"Ini adalah perang ilegal. Hidupmu, anggota tubuhmu, masa depanmu telah dikorbankan untuk perang tak masuk akal yang dikutuk oleh seluruh dunia."
Oleh sebab itu, mantan gubernur California itu memuji orang-orang Rusia yang memprotes konflik tersebut dan menyebut mereka sebagai "pahlawan barunya."
"Dunia telah melihat keberanianmu. Kamu adalah pahlawan baru saya," katanya.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutkan secara keseluruhan 400 lembaga pendidikan telah dihancurkan pasukan Rusia, sekitar 119 berada di wilayah Donetsk.
Ia juga menekankan sedikitnya 103 anak tewas akibat invasi Rusia ke negara eks Uni Soviet tersebut sejak tiga pekan lalu.
"Sampai pagi ini, 103 anak meninggal," kata Zelensky pada Rabu (16/3).
Hingga kini, menurut PBB korban tewas akibat invasi Rusia mencapai 636 orang dan 1.125 terluka. Sementara itu, Pemerintah Ukraina menyebut korban meninggal sebanyak 2.000 jiwa.