Review Film: Spencer

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 18 Mar 2022 20:06 WIB
Review Spencer: film ini seolah dibuat hanya sebagai panggung Kristen Stewart sebagai Putri Diana.
Review Spencer: film ini seolah dibuat hanya sebagai panggung Kristen Stewart sebagai Putri Diana. (dok. Shoebox Films/Komplizen Film/FilmNation Entertainment via IMDb)

Apalagi, banyak penonton yang akan berharap mendapatkan cerita yang sungguh berasal dari kehidupan Diana dan Charles. Setidaknya, seperti ketika mereka menyaksikan serial The Crown.

Berbicara The Crown, saya harus akui sulit untuk tidak membandingkan Spencer dengan serial hit tersebut.

Dari segi cerita, jelas The Crown lebih masuk akal dan rasional. Sementara dari segi akting, saya masih lebih memilih Josh O'Connor sebagai Pangeran Charles dibanding Jack Farthing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun untuk pemeran Diana, saya masih belum bisa memastikan apakah Elizabeth Debicki bakal tampil prima sebagai Diana dewasa dan mengungguli Kristen Stewart. Apalagi, peran Emma Corrin sebagai Diana di awal pernikahan dengan Charles dalam The Crown Season 4 begitu memikat.

Meski begitu, Spencer menawarkan hal yang lebih personal dan intens dibanding The Crown. Naskah dari Steven Knight dan pengarahan Pablo Larrain untuk mengeksploitasi ketidakstabilan emosi Diana patut diacungi jempol.

Kegelisahan dan rasa tidak nyaman yang dirasakan Diana versi Kristen Stewart ini sampai ke penonton, setidaknya saya. Energi itu sampai berkat aksi prima Stewart, sinematografi dan penggunaan kamera, scoring dan musik, hingga alur cerita.

Film Spencer (2021)Review Spencer: film ini memadukan cerita lambat, sunyi, dan kelam dalam visual yang cerah tapi sendu, fokus pada ekspresi, dan diiringi scoring orkestrasi yang intens. (dok. Shoebox Films/Komplizen Film/FilmNation Entertainment via IMDb)

Spencer memadukan cerita lambat, sunyi, dan kelam dalam visual yang cerah tapi sendu, fokus pada ekspresi, dan diiringi scoring orkestrasi yang intens.

Sehingga wajar rasanya bila film ini berhasil menuai pujian kritikus karena memang mampu mengeksploitasi jiwa dan emosi manusia dengan cukup baik.

Meskipun bagi saya, narasi alur cerita dalam Spencer mestinya bisa dibuat lebih baik dan tidak hanya fokus mengambil stock shoot pose Kristen Stewart sebagai Diana dalam berbagai baju dan adegan tanpa cerita esensial.

Dengan sajian Spencer ini pula bisa dipahami bila akan banyak penonton, termasuk saya, yang berpikir berulang kali untuk melihat film ini kecuali kondisi terpaksa.

Akhir kata, Spencer akan saya kelompokkan sebagai film terakhir yang saya rekomendasikan untuk mereka yang mencari kedamaian dan hiburan apalagi sebagai pelepas penat, meski ada perubahan suasana mengikuti jiwa Diana yang perlahan menemukan kebebasan.

[Gambas:Youtube]



(end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER