Maka wajar ada anggapan awam bahwa sebuah film bisa menjadi pemenang Oscar butuh banyak sokongan promosi, kecuali film tersebut menjadi fenomena yang akan terpromosikan sendiri.
"Anggota The Academy ada 9000-an, kalau Anda pembuat film, kalau sudah di masa-masa yang kritis ini, nominasi, Anda akan promosi di tempat-tempat yang banyak jurinya. Kan penilaian berdasarkan voting," kata Amelia.
"Seperti kampanye presiden, kandidat akan pergi ke provinsi yang orangnya banyak, yang kira-kira pendukungnya banyak, yang bisa kasih vote banyak, nah ini hampir sama... Jadi, Oscar ini ada prediksi yang meleset, itu bisa juga," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amelia Hapsari juga mengakui terkadang dirinya mendapatkan 'titipan' dari sineas yang filmnya menjadi nomine Oscar untuk membantu mempromosikan film itu ke sesama anggota the Academy lainnya.
"Saya juga dimintai tolong untuk mengontak anggota yang lain, memberitahukan opini kita atau mengajak mereka untuk menonton filmnya," kata Amelia.
Namun Amelia mengaku tak terlalu disibukkan dengan kegiatan itu. Pasalnya para pembuat film akan lebih fokus ke kantung-kantung yang memiliki banyak anggota the Academy, seperti wilayah Amerika dan Eropa.
![]() |
Amelia menyebut anggota the Academy di Asia masih terbilang amat sedikit. Apalagi bila dipecah lagi berdasarkan genre atau kategori film juga bidang perfilman mereka.
"Yang kami identifikasi di dokumenter dari Asia, yang saya kenal atau ada di daftar saya mungkin sekitar 20-30-an." kata Amelia.
Kondisi itu yang kerap kali memicu dugaan Academy Awards tidak inklusif karena proporsi jumlah anggota dan sebarannya yang tidak merata alias terpusat di Amerika.
Sehingga, kemenangan film dari daerah di luar tipikal Oscar itu macam Asia atau Afrika dianggap menjadi momentum tersendiri.
Lihat Juga : |
Salah satunya adalah ketika Parasite dari Korea Selatan berhasil membawa pulang Best Picture pada Oscar 2020.
Kemenangan film Bong Joon-ho tersebut bahkan dianggap sebagai kemenangan Korea Selatan, Asia, dan film berbahasa non-Inggris yang diharuskan menggunakan subtitel atau takarir bila ingin diapresiasi masyarakat berbahasa Inggris.
"Setelah Anda mengatasi penghalang subtitle setinggi satu inci, Anda akan diperkenalkan dengan begitu banyak film yang lebih menakjubkan." kata Bong Joon-ho dengan bahasa Korea saat menerima piala Best Foreign Language Film Oscar 2020.
(nly/end)