Jakarta, CNN Indonesia --
Iran sejatinya bertebaran sineas berbakat yang mampu menghasilkan berbagai film menakjubkan. Mereka mampu memotret kehidupan masyarakat Persia hingga menuai berbagai penghargaan di panggung dunia.
Kesuburan para sineas cemerlang di Iran ini tak bisa dilepaskan dari gerakan pada perfilman pada dekade '60-an yang dikenal sebagai Iranian New Wave alias Gelombang Baru Iran.
Gelombang baru tersebut kemudian disokong oleh Revolusi Islam Iran yang pecah pada 1978-1979 yang kemudian mendorong perfilman Iran terus berkembang hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sekian banyak sutradara brilian di Iran, berikut sedikit di antaranya yang ikut memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia perfilman negara Persia tersebut.
1. Abbas Kiarostami
Nama perfilman Iran tak bisa dilepaskan dari Abbas Kiarostami. Sutradara kelahiran 22 Juni 1940 ini adalah salah satu sosok penting dari kebangkitan Gelombang Baru Iran.
Dalam gerakan pada dekade '60-an itu, salah satu aspeknya adalah gerakan perfilman Persia. Gerakan tersebut mengantarkan Iran pada era keemasan perfilman Iran.
Film-film sutradara yang meninggal pada 4 Juli 2016 ini juga ikut mengantarkan perfilman Iran dikenal secara global, salah satunya adalah Taste of Cherry (1997) yang meraih Palme d'Or di Cannes Film Festival.
Karya terkenal Abbas Kiarostami:
- Trilogi Koker: Where Is the Friend's House? (1987); And Life Goes On (1992), Through the Olive Trees (1994)
- Close Up (1990)
- Taste of Cherry (1997)
- The Wind Will Carry Us (1999)
 Taste of Cherry (1997) karya Abbas Kiarostami meraih Palme d'Or di Cannes Film Festival.: (AFP/MICHEL GANGNE) |
2. Jafar Panahi
Salah satu sutradara yang dikaitkan dengan Gelombang Baru Iran adalah Jafar Panahi. Sutradara kelahiran 11 Juli 1960 ini juga menjadi angkatan pertama mengenalkan film Iran ke dunia luar.
Mantan asisten sutradara Abbas Kiarostami ini tercatat adalah sutradara pertama Iran yang karyanya memenangkan salah satu piala penting di Cannes Film Festival.
Capaian tersebut terjadi pada 1995, ketika film Panahi yang bertajuk The White Balloon (1995) memenangkan piala Camera d'Or, penghargaan terbaik untuk film pendatang baru di Cannes.
Karya terkenal Jafar Panahi:
- The White Balloon (1995)
- The Mirror (1997)
- The Circle (2000)
- Offside (2006)
 Salah satu sutradara yang dikaitkan dengan Gelombang Baru Iran adalah Jafar Panahi. (AFP/BEHROUZ MEHRI) |
Lanjut ke sebelah...
3. Asghar Farhadi
Asghar Farhadi adalah sutradara Iran pertama yang memperoleh Piala Oscar. Prestasi tersebut tercapai ketika film karyanya, A Separation (2011) berhasil memenangkan Best Foreign Language Film 2012.
Bukan cuma sekali. Farhadi memenangkan Oscar untuk kedua kalinya pada kategori yang sama melalui film The Salesman (2016).
Asghar Farhadi juga mencatatkan diri sebagai satu-satunya sineas Iran yang menembus Golden Globe Awards. Ia memenangkan piala globe emas itu pada 2011 lewat A Separation, lalu mendapatkan nominasi pada 2013 lewat The Past, dan pada 2016 lewat The Salesman.
Pada 2012, sutradara kelahiran 7 Mei 1972 tersebut juga tercatat masuk dalam 100 tokoh paling berpengaruh di dunia versi majalah Time. Pada tahun itu pula, ia mendapatkan kehormatan Legion of Honour dari Prancis.
Karya terkenal Ashgar Farhadi:
- About Elly (2009)
- A Separation (2011)
- The Past (2013)
- The Salesman (2016)
- Everybody Knows (2018)
 Asghar Farhadi adalah sutradara Iran pertama yang memperoleh Piala Oscar. Prestasi tersebut tercapai ketika film karyanya, A Separation (2011) berhasil memenangkan Best Foreign Language Film 2012. : (Getty Images via AFP/KEVIN WINTER) |
4. Majid Majidi
Meski Asghar Farhadi adalah sutradara Iran pertama yang membawa pulang Piala Oscar ke tanah Persia, sutradara Majid Majidi adalah orang pertama yang menembus daftar nominasi Academy Awards.
Hal itu terjadi berkat film ikonis dan monumental dari Majidi yang bertajuk Children of Heaven (1997). Berkat film itu, Iran pertama kali masuk nominasi Oscar dalam kategori Best Foreign Language Film.
Karya terkenal Majid Majidi:
- Children of Heaven (1997)
- The Color of Paradise (1999)
- The Song of Sparrows (2008)
- Muhammad: The Messenger of God (2015)
 Majid Majidi adalah sutradara Iran pertama yang menembus daftar nominasi Academy Awards.: (AFP/TIZIANA FABI) |
5. Bahram Beyzaie
Meski nama Iran mengglobal di dunia perfilman dengan sejumlah nama di atas, namun Bahram Beyzaie adalah sosok sutradara yang dianggap pionir dari para sutradara modern Iran.
Beyzaie dianggap sebagai generasi paling awal dari kelompok yang kemudian mencetuskan gerakan yang dikenal sebagai Gelombang Baru Iran. Karya Beyzaie, Bashu, the Little Stranger, dianggap sebagai film Iran terbaik sepanjang masa pada 1999.
Bukan hanya itu, Beyzaie juga dikenal sebagai penulis naskah pementasan yang ulung. Ia dikenal sebagai "Shakespeare dari Persia".
Karya terkenal Bahram Beyzaie:
- Downpour (1971)
- Ballad of Tara (1979)
- Bashu, the Little Stranger (1986)
- Killing Mad Dogs (2001)
 Bashu, the Little Stranger (1989) dianggap sebagai film Iran terbaik sepanjang masa pada 1999.: (dok. Kanun parvaresh fekri via IMDb) |
6. Hajir Darioush
Hajir Dariosh adalah sutradara yang dianggap sebagai pemimpin dari pergerakan progresif dalam perfilman Iran yang kemudian dikenal sebagai Iranian New Wave.
Film keduanya, Serpent's Skin (1964), dianggap sebagai titik awal dari gelombang baru yang kemudian menghasilkan berbagai sutradara berprestasi Iran.
Selama berkarier sebagai sutradara, Darioush sebenarnya membuat film yang jauh dari kata komersil, seperti film pertamanya yang bertajuk Sacred Arena (1963) adalah film dokumenter, begitu pula pada film ketiganya, But Problems Arose (1965).
Darioush hanya memiliki satu film komersil yang sukses, Bita (1972).