7 Lagu Indonesia soal Protes untuk Rezim, dari Iwan Fals hingga .Feast

CNN Indonesia
Minggu, 10 Apr 2022 20:00 WIB
Berikut adalah deretan lagu Indonesia yang suarakan protes dan kritik keras yang ditujukan untuk penguasa.
Iwan Fals. Menyuarakan kritik dan protes keras terhadap penguasa menjadi salah satu pendekatan yang kerap dikaryakan musisi dalam sebuah lagu. (CNN Indonesia/M Andika Putra)

4. Gugatan Rakyat Semesta - .Feast

Lagu Gugatan Rakyat Semesta merupakan hasil gubah ulang dari .Feast untuk single mereka di masa lalu dengan judul sama.

Dengan hati-hati, .Feast menganalogikan pesan politik yang mereka tumpahkan dalam sebuah kisah dengan tokoh utama bernama Ali.

"Lagu ini mengisahkan tentang sosok bernama Ali dan kawan-kawan seperjuangan untuk menggulingkan jajarán pemerintahan," jelas sang pentolan Baskara Putra melalui keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com pada Jumat (8/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5. Mosi Tidak Percaya - Efek Rumah Kaca

Untuk urusan protes dan pesan politik yang tegas, Efek Rumah Kaca jelas tak bisa dipandang sebelah mata.

Mosi Tidak Percaya seakan menjadi anthem yang kerap dikumandangkan di berbagai demonstrasi.

"Jelas kalau kami marah. Kamu dipercaya susah. Pantas kalau kami resah. Sebab argumenmu payah," merupakan penggalan lirik pada bagian refrain yang selalu menjadi favorit para demonstran untuk disahutkan.

Bagian refrain tersebut sekaligus mewakili keresahan rakyat secara lantang dan jelas yang ditujukan kepada pemangku kebijakan.

6. Budak - Laze

Sosok Havie Parkasya dengan nama panggungnya Laze memang dikenal lewat permainan kata dalam liriknya yang kejam dan menohok.

Lagu berjudul Budak adalah salah satu bukti tegasnya Laze dalam meramu hasil ataman sosialnya.

Dengan Budak, Laze berusaha untuk mengantar audiens kepada situasi dan kebijakan politik di Indonesia yang menurutnya, tak berpihak pada kaum pekerja.

7. Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan) - Seringai

"Individu merdeka," menjadi salah satu bait andalan yang kerap disahutkan oleh Seringai bersama basis penggemar mereka, Serigala Militia di setiap penampilan live.

Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan) adalah karya klasik milik Seringai yang tak lekang oleh waktu.

"Mereka bermain Tuhan. Merasa benar, menjajah nalar. Dan kalau kita membiarkan saja, anak kita berikutnya. Individu, individu merdeka," menjadi bait yang selalu relevan dengan situasi apa pun yang terjadi di Indonesia.

Bersama lagu ini, Seringai pun turut mendukung aksi turun jalan yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa se-Indonesia pada 23 dan 24 September 2019.

(far/end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER