Tawa Johnny Depp Dengar Pengawal Diminta Bersaksi Soal Alat Kelamin

CNN Indonesia
Minggu, 01 Mei 2022 13:40 WIB
Johnny Depp tertawa dengar kesaksikan pengawal soal alat kelamin sebagai respons pertanyaan pengacara Amber Heard di persidangan.
Johnny Depp tertawa dengar kesaksikan pengawal soal alat kelamin sebagai respons pertanyaan pengacara Amber Heard di persidangan. Foto: (AFP/MICHAEL REYNOLDS)

Sementara itu, Amber Heard terlihat diam tanpa perubahan ekspresi ketika mendengar jawaban Malcolm Connolly.

Insiden buang air kecil tersebut diduga terjadi pada 2015 saat Johnny Depp dan Amber Heard berada di rumah mereka di Australia. Keduanya saat itu disebut terlibat dalam pertengkaran yang berujung ujung jari Depp putus.

Connolly mengaku mendengar teriakan Depp dan Heard di dalam rumah. Namun, ia mengatakan tidak mengetahui kata-kata yang keluar dalam pertengkaran mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, saya bisa mendengar sesuatu melalui pintu, tetapi hanya teriakan," kata Connolly.

Sebelumnya, Depp mengisahkan cerita di balik ujung jari putus dalam persidangan yang digelar Rabu (20/4) lalu. Pertengkaran itu disebut Depp karena ia meminta Heard menandatangani perjanjian pranikah.

Karena kesal bertengkar dengan Heard, Depp memilih untuk minum vodka. Heard kemudian mengikuti aktor tersebut, meneriakinya karena mengonsumsi alkohol lagi, dan melempar pria itu dengan dua botol vodka.

Lemparan tersebut ditangkis Depp yang justru membuat tangannya luka parah hingga memotong jari tengah tangan kanannya.

Sementara itu, Amber Heard punya versi berbeda soal insiden keributan tersebut. Ia menyebut keributan itu terjadi karena Heard memergoki Depp kembali menggunakan ekstasi.

Heard juga mengklaim bahwa Depp memotong jarinya sendiri karena "membanting telepon plastik dengan keras ke dinding".

Persidangan gugatan Johnny Depp atas Amber Heard dengan tudingan pencemaran nama baik dengan tuntutan US$50 juta masih berlangsung hingga kemarin (30/4).

Gugatan ini diajukan setelah Amber Heard menulis cerita yang dipublikasi Washington Post pada Desember 2018 yang menyebut dirinya adalah korban kekerasan dalam rumah tangga.



(frl/chri)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER