Luna Maya mengaku caranya untuk berproses menghadapi kesehatan mentalnya adalah dengan mengobservasi segala hal, dari dirinya sendiri hingga ke teman-temannya.
Ia pun berusaha untuk lebih memaknai hidup lebih dari sekadar naik-turun kehidupan, melainkan sebuah siklus yang kadang menempatkan seseorang berada di atas, tapi bisa kemudian berada di bawah.
Posisi kehidupan Luna Maya pun berubah. Perlahan tapi pasti, tawaran kerja mulai berdatangan. Ia pun menyambut hal itu dengan positif dan menganggap sebagai "kesempatan kedua".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya sudah mungkin tadinya harga lo 10 ditawar jadi 5, ya sudah gue terima," kata Luna Maya. "Cancel culture juga dapet, seluruh iklan gue hilang. Jadi itu gue mulai dari nol lagi, terus berlanjut sampai titik sekarang ini," lanjutnya.
"Alhamdulillah gue enggak sangka sudah di posisi ini. Ini kayak kesempatan kedua sih menurut gue," katanya.
Luna Maya pun menerangkan bahwa kini dirinya masih terus belajar untuk menjalani hidup dengan positif agar terlepas dari segala kekhawatiran tersebut.
Termasuk, saat menghadapi gosip dan kabar tak sedap ataupun menghadapi media. Luna Maya mengaku kini dirinya hanya "tertawa" kala mendengar selentingan gosip soal dirinya.
Luna Maya mengaku kini berbeda dari dirinya yang dulu. Dulu, kata Luna, dirinya masih "anak-anak" dan tak paham ketika "digosipin sama infotainment". Kini, ia menganggap semua kabar itu sebagai publisitas untuk namanya.
"Thank God, banyak peristiwa dalam hidup gue," kata Luna Maya.
"Iya makanya, gue tuh senang, begitu. Mungkin banyak orang yang melihat gue tuh hina banget, banyak hal negatif atau perundungan yang datang ke gue. Tapi somehow, I really love my life." katanya.
Luna Maya telah mengizinkan CNNIndonesia.com untuk mengutip kisah tersebut.
(far/end)