Seperti diberitakan Time beberapa waktu lalu, kreator Ms. Marvel mengatakan sengaja membangun dunia yang menampilkan budaya dan sejarah Asia Selatan melalui adegan dan dialog para pemeran.
Kamala dan teman sekolahnya, Kamran, membahas film favorit mereka yang dibintangi ikon Bollywood Shahrukh Khan, Kamala juga memuji Baazigar.
Kedua remaja tersebut juga membahas grup musik grup musik Riz Ahmed, Swet Shop Boys. Sedangkan orang tua Kamala mendengarkan Ko Ko Korina, lagu dari tahun 60-an yang diputar di televisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisha K. Ali yang bertindak sebagai kreator dan Kepala Tim Penulis Ms. Marvel juga mengungkapkan proyek ini menjadi kesempatan besar bagi dirinya untuk merayakan budaya Muslim dan Pakistan.
Dalam wawancara bersama Entertainment Weekly, Ali bahkan mengaku sempat tidak menyangka bisa menampilkan budaya mereka ketika menulis serial tersebut bersama timnya yang juga keturunan Pakistan.
"Sejujurnya, menulis dengan penulis Pakistan lainnya merupakan hal yang jarang terjadi," tutur Ali. "Kami pun semacam, 'Apakah kita benar-benar menyuarakan pengalaman kami sebagai orang Pakistan di Marvel Studios? Apa yang terjadi?'"
Ali bersama kreator lainnya pun merasakan hal yang sama. Mereka senang dan bangga usai berhasil membawa budaya yang melekat sebagai identitas menjadi tontonan yang disaksikan penonton global.
Ms. Marvel mengusung genre coming-of-age dengan balutan cerita superhero. Serial ini diadaptasi dari karakter Marvel Comics yang pertama kali muncul pada 2013.
Bisha K. Ali bertindak sebagai kreator Ms. Marvel. Sementara itu, serial ini terdiri dari enam episode yang digarap oleh sejumlah sutradara.
Selain Iman Vellani, serial ini juga dibintangi sejumlah aktor muda. Beberapa di antaranya yakni Matt Lintz sebagai Bruno Carrelli, Yasmeen Fletcher sebagai Nakia Bahadir, dan Aramis Knight sebagai Kareem.
(frl/chri)