Take a Ride menjadi album terbaru Van Ness Wu yang dirilis dalam enam tahun terakhir. Bagi Van Ness Wu, album teranyarnya kini terasa seperti perjalanan ke rumah.
Karya ini menjadi momentum comeback musisi dan aktor tersebut dalam bentuk sebuah album penuh berbahasa Inggris yang pertama kali dirilis setelah lebih dari dua dekade berkarier.
"Rasanya seperti membawanya kembali ke rumah untuk teman, keluarga, dan orang-orang yang berbahasa Inggris, karena ini adalah bahasa pertama saya," kata Van Ness Wu dalam wawancara eksklusif bersama CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian bercerita sekaligus mengaku Take a Ride sesungguhnya bukan album yang sejak awal akan dirilis dalam bahasa Inggris. Album tersebut sesungguhnya sudah dipersiapkan sejak tiga tahun lalu.
Namun, dalam prosesnya, ia menceritakan rencana tersebut perlahan berubah akibat pandemi yang terjadi beberapa tahun terakhir hingga kondisi kesehatan yang ia alami.
"Awalnya ini akan jadi album berbahasa Mandarin. Namun, saya menulis semua demo dalam bahasa Inggris," ungkap Van Ness Wu.
"Terjadi pandemi dan saya harus menjalani operasi lutut. Itu membuatnya semakin tertunda. Saya jadi merasa seperti 'Apakah album ini akan rilis?'"
Ia kemudian berada di Los Angeles dan bertemu beberapa produser musik. Pertemuan itu mengantarkan mereka ke proses penulisan beberapa lagu bersama.
Titik terang pun semakin terlihat ketika ia berkomunikasi dengan label musiknya. Universal Music Taiwan mengusulkan untuk menggabungkan demo dengan lagu yang dibuat bersama produser musik menjadi satu album penuh berbahasa Inggris.
Tak hanya itu, labelnya pun terhubung dengan Virgin Music Label & Artist Services yang ingin mendistribusikan album tersebut di AS.
"Jadi, saya merasa benar-benar bahagia dan diberkati, percaya dengan perjalanan ini, percaya pada proses, tetap percaya, dan terus berjalan maju, dan hal baik akan terjadi," ungkap Van Ness Wu.
Lanjut ke sebelah...