Los Angeles bukan satu-satunya kota yang disambangi Van Ness Wu dalam menyiapkan album ini. Ia juga mengunjungi Malibu, Thailand, Kyoto, dan London, sambil membawa semua perlengkapan rekaman.
"Tidak memiliki tekanan mengenai durasi atau waktu berada di studio rekaman. Saya ingin benar-benar merasa nyaman. Seandainya lelah setelah beberapa jam rekaman, tinggal keluar dan langsung bisa melihat pantai," ungkapnya.
"Jadi semua prosesnya sangat organik, tidak ada yang dipaksakan. Saya rasa itu yang membuat saya sangat menikmati pembuatan album ini."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Take a Ride, kata Van Ness Wu, menjadi manuver baru dalam bermusik. Album itu juga kembali menjadi sarana dalam mengekspresikan emosi serta membuat fan dan para pendengar bisa ikut merasakan gairahnya bermusik.
Ia pun memastikan Take a Ride berbeda dari semua album yang telah rilis.
"Ini akan benar-benar berbeda. Saya rasa setiap saya merilis album, saya bertemu kolaborator berbeda, dan selera musik saya berbeda, arah yang ingin saya coba dan hasilkan berjalan terus ke seluruh spektrum," kata bintang Meteor Garden tersebut.
"Tapi itu semua punya satu kesamaan, nilai inti di dalamnya yang merupakan hasrat saya untuk bermusik."
Take a Ride berisikan 10 lagu, yakni Take a Ride, Mad Love, Meaningless, Miss Us, Here With Me, Media, Worship, Vibes, dan dua lagu yang telah dirilis sebelumnya sebagai single, yakni Chill dan It's On.
Dari 10 lagu yang rilis dalam album terbarunya, Van Ness Wu merekomendasikan Meaningless dan Miss Us. Namun, ia memilih Worship sebagai soundtrack kehidupannya.
Album Take a Ride beserta semua lagunya sudah bisa dinikmati di platform pemutar musik sejak rilis Jumat (22/7).