Raffi Ahmad memiliki jadwal ke Amerika Serikat pada September mendatang. Namun, ia mengaku kesulitan untuk mendapatkan visa ke AS. Hal itu Raffi utarakan kepada Andre Taulany beberapa waktu lalu.
Awalnya, Andre Taulany mengungkapkan hendak berencana ke AS pada September 2022. Raffi pun menanggapi dengan mengungkapkan memiliki rencana serupa.
"Oh gue juga mau ke Amerika September. Gue lagi bikin visa ji, dipertanyakan mulu sama kedutaan," kata Raffi Ahmad membuka curhatan, seperti diunggah ke YouTube beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamu pernah kriminal enggak?" tuturnya menirukan pertanyaan orang kedutaan.
Ia pun mengaku pernah memiliki catatan akibat kasus narkotika di masa lalu. Aktor, pebisnis, sekaligus presenter itu juga mengaku pernah ditahan tiga bulan karena permasalahan tersebut.
"Iya saya masuk ditahan tiga bulan. Iya ternyata itu tidak terbukti," cerita Raffi.
"Cuma dia (kedutaan) kayaknya, mungkin muka gue enggak dipercaya, makanya mau dicek dulu katanya. Kalau dapat visa, gue mau ke Amerika nih," tuturnya.
Dalam video tersebut, ia dengan nada berguyon berharap penonton bisa membantunya untuk mendapatkan visa AS.
"Kalau enggak pada bantu lah ke kedutaan Amerika 'Raffi nice boy, please' gitu. Haaa gara-gara ada kasus," ucap Raffi Ahmad.
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Raffi Ahmad untuk mengutip video tersebut.
Pada 2013, Raffi Ahmad pernah digerebek Badan Narkotika Nasional. Kala itu, ia mengonsumsi obat kuat penambah energi, bukan ganja meski barang itu ada di rumahnya.
"Tapi memang ternyata obat itu enggak boleh, melanggarlah. Tapi enggak ada di Undang-Undang, cuma waktu itu belum ada undang-undangnya," kata Raffi mengingat masa lalunya saat jadi bintang tamu Denny Sumargo beberapa waktu lalu.
Ia kemudian menjelaskan bahwa rumahnya yang terletak di Lebak Bulus seperti rumah bujangan. Rumah itu selalu ramai meski Raffi pergi syuting, ada yang mengkonsumsi minuman keras ada pula yang main game.
Rumah itu, kata Raffi, sangat terbuka bagi semua orang. Sampai akhirnya ada sejumlah orang tak dikenal yang datang ke rumahnya ketika ia sedang memutar musik dengan suara yang agak keras.
Alih-alih bertanya, Raffi malah mengajak orang-orang tersebut untuk masuk dan ikut berpesta di dalam. Orang itu kemudian menunjukkan layar ponsel bergambar BNN yang menandakan mereka merupakan anggota lembaga itu.