Salman Rushdie disebut dalam kondisi sadar, beberapa hari setelah ditikam berkali-kali pada Jumat (12/8) ketika akan memberikan kuliah soal kebebasan berekspresi di New York.
Dilaporkan CNN pada Senin (15/8) waktu Amerika Serikat, Salman Rushdie bahkan sudah bisa berbicara "dengan artikulatif" kepada penyidik terkait insiden penyerangan tersebut.
Hal itu diungkapkan seorang petugas kepolisian yang menangani investigasi kasus ini kepada CNN. Kabar ini menunjukkan kondisi Rushdie yang semakin membaik setelah sebelumnya ia disebut telah lepas dari ventilator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia sudah lepas dari ventilator, jadi perjalanan untuk pemulihan sudah dimulai," kata agen Rushdie, Andrew Wylie kepada CNN seperti dirilis Minggu (14/8) waktu Amerika Serikat.
"Ini bisa jadi lama, lukanya parah. Namun kondisinya mengarah ke arah yang baik," lanjutnya.
Rushdie sempat dikabarkan sudah bisa bicara, sehari setelah dirinya dirawat di rumah sakit akibat 15 luka tikaman dari pria 24 tahun bernama Hadi Matar.
Penikaman itu terjadi di Chautauqua Institute, tempat Salman Rushdie akan memberikan kuliah soal kebebasan berekspresi.
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (13/8) waktu Indonesia, keluarga menyatakan bahwa Rushdie bisa mulai mengatakan sejumlah hal.
"Meski cedera yang mengubah hidupnya parah, selera humornya yang penuh semangat dan menantang tetap utuh," kata pernyataan keluarga.
Menurut Jaksa Wilayah Jason Schmidt, Salman Rushdie mengalami tiga tikaman di kanan depan lehernya, empat tikaman di perut, luka tusukan di mata kanan dan dada, dan sebuah luka robek di paha kanan.
Sementara itu, Wylie mengatakan kepada New York Times, serangan tersebut membuat liver dan saraf Rushdie rusak.
Polisi mengatakan Rushdie langsung dibawa ke rumah sakit setelah serangan dan menjalani operasi. Schmidt menyebut Rushdie mungkin akan kehilangan salah satu matanya.
"Kami sangat berterima kasih kepada semua masyarakat yang dengan berani melompat untuk membelanya dan memberikan pertolongan pertama bersama dengan polisi dan dokter yang telah merawatnya," kata keluarga.
"Dan untuk curahan cinta dan dukungan dari seluruh dunia," lanjutnya.
Jaksa Wilayah menilai penyerangan terhadap Salman Rushdie "sudah direncanakan" oleh Hadi Matar, terduga pelaku yang membuat penulis itu terluka serius.
Selain itu, jaksa Jason Schmidt menyebut dalam sidang dakwaan pada Sabtu (13/8) waktu setempat, Hadi Matar telah melakukan percobaan pembunuhan atas Salman Rushdie.
"Ini merupakan serangan yang sudah ditargetkan, tidak diprovokasi, dan sudah direncanakan," kata Schmidt, seperti diberitakan AP.
(end)