Oleh sebab itu, Emergency Declaration juga berpotensi membuat penonton bisa mempertanyakan kembali atau mengaitkan adegan debat para pemerintah itu dengan pemerintah mereka di dunia nyata.
Jeon Do-yeon dengan piawai menghidupkan sosok menteri ideal dan idaman warga. Ia bergerak cepat saat mendengar permasalahan di pesawat yang membawa banyak warga Korea di dalamnya. Ia juga berusaha memastikan warga yang di udara dan di darat bisa sama-sama selamat.
Akting Song Kang-ho sebagai detektif, ayah, dan suami dalam film ini juga tak perlu diragukan kembali. Jika aktor Sung Dong-il dikenal sebagai caring father dalam banyak drama, Song Kang-ho bisa dibilang sebagai ayah yang ekstrem dalam beberapa proyek terakhirnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, saya hanya memiliki satu kalimat untuk mengomentari karakter Lee Byung-hun dalam film ini, "Ku kira cupu ternyata suhu."
Kendati demikian, film ini memiliki sedikit catatan. Salah satunya adalah tidak jelasnya masa inkubasi virus dalam tubuh para penumpang.
Ada banyak penumpang yang meninggal dengan cepat tapi ada juga yang bisa bertahan dalam waktu sangat lama.
![]() |
Selain itu, Han Jae-rim juga terlihat ingin menampilkan kekacauan dalam pesawat ketika pilot terdampak virus dalam waktu lama yang kemudian berpengaruh pada durasi film tersebut.
Pada akhirnya, Emergency Declaration merupakan film yang membangun ketegangan dengan baik, dan membuat imajinasi menjadi liar tak hanya mengenai penyebaran virus tapi ke hal-hal lainnya.
Jika Korea Selatan memiliki Train to Busan untuk teror penyebaran virus (zombi) di darat, mereka memiliki Emergency Declaration menjadi sarana untuk menyebarkan teror bagaikan perangkap di udara.
Emergency Declaration juga dibintangi Im Siwan, Kim Nam-gil, Kim So-jin, dan Seol In-ah. Emergency Declaration tayang mulai 16 Agustus di bioskop Indonesia.