Jakarta, CNN Indonesia --
Personel Gabber Modus Operandi (GMO), Ican Harem buka suara soal dugaan kasus kekerasan seksual yang menerpa dirinya dan ramai beberapa waktu lalu.
Dalam pernyataan di media sosial, Minggu (4/9), Ican meminta maaf kepada terduga korban dan sekaligus menjabarkan alasannya baru buka suara setelah kasus ini ramai.
"Pertama, saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang terdampak atas perlakuan saya yang tidak berkenan kepada X," tulis Ican Harem dalam pernyataannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada kejadian di tahun 2019 lalu yang saya pahami, terjadi tanpa unsur pemaksaan, tekanan, atau tindakan intimidatif, meskipun saya dan X tidak dalam kapasitas yang baik untuk memutuskan tindakan yang kami lakukan," lanjut Ican.
"Namun tidak ada niat saya untuk menyakiti orang lain dan menimbulkan dampak di kemudian hari. Secara tulus sekali lagi saya meminta maaf," terangnya.
Ican mengaku pada awal kasus ini muncul ke permukaan, ia merasa "bingung, khawatir, dan frustrasi" dan ia mencoba menghadapi itu semua sendirian.
[Gambas:Video CNN]
Namun ia kemudian sadar bahwa dirinya minim kapasitas terkait "isu gender" yang bisa membuat situasi malah makin memburuk "bagi siapapun yang terlibat atau terdampak dalam peristiwa itu".
"Setelah saya mencoba menghubungi dan tidak ada respons, akhirnya saya melakukan konsultasi dengan ahli yang profesional di bidangnya dan saya memutuskan untuk mundur dan mendengarkan," imbuh Ican Harem.
Lanjut ke sebelah...
"Saya ingin kebenaran pertama kali hadir dari orang yang terdampak (X) dan bukan dari saya, karena saya juga menyadari posisi saya sebagai laki-laki lebih diuntungkan dalam situasi seperti ini. Hal inilah yang mendasari mengapa saya tidak berbicara apapun selama beberapa minggu ini," lanjutnya.
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Ican Harem untuk mengutip pernyataan tersebut.
[Gambas:Instagram]
Pernyataan Ican Harem ini datang setelah sebelumnya GMO yang namanya naik daun usai menjadi kolaborator album terbaru Bjork membatalkan tur mereka ke Kanada karena kasus ini.
Dalam pernyataan yang dirilis Agustus 2022, duo kolektif tekno asal Bali ini juga mengambil sikap untuk menonaktifkan kegiatan bermusik mereka selama masa investigasi kasus tersebut.
"Kami selaku GMO memohon maaf dengan tulus atas ketidaknyamanan yang terjadi pada dugaan tindakan kekerasan seksual yang terjadi pada 2019 dan menimpa salah satu anggota kami," lanjut keterangan tersebut.
Nama Gabber Modus Operandi yang beranggotakan beranggotakan Ican Harem dan Kasimyn belakangan mencuat setelah terlibat langsung dalam penggarapan album terbaru penyanyi asal Islandia, Björk.
Sebelum tersandung kasus dugaan kekerasan seksual, Gabber Modus Operandi dijadwalkan menghajar panggung di tiga kota Kanada pada akhir Agustus. Namun rencana tersebut batal.
Sejak terbentuk, Gabber Modus Operandi telah hadir dengan dua album penuh yakni debut album PUXXXIMAXXX (2018) dan Hoxxxya (2019). Tahun lalu, duo ini juga sempat merilis ulang PUXXXIMAXXX dengan tiga bonus lagu baru.
Di luar itu, dua personel Gabber Modus Operandi juga aktif dalam kolektif seni. Ican Harem diketahui sebagai pencetus festival musik Ravepasar di Bali. Sementara DJ Kasimyn, belakangan aktif bersama label musik miliknya Gorong Gorong Records.