"Apalagi ketika di rumah sakit cukup banyak momen-momen di mana ada isu kritis dan sebagainya. Sehingga, kita juga sudah mulai mempersiapkan diri pelan-pelan," imbuhnya.
"Walaupun saya yakin tidak semua orang, tidak akan ada yang bisa seratus persen siap. Tapi saya rasa, saya dan anak-anak sudah mulai mencicil proses itu, kami diberi waktu yang cukuplah," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi yakin bahwa kepergian Reza adalah hal terbaik bagi seluruh pihak, baik untuk Reza ataupun keluarganya.
"Tentunya kami semua awalnya terpukul, tapi akhirnya sekarang sih cukup lega ya, karena saya merasa ini yang terbaik untuk Reza," ucap Dewi.
"Karena dia bisa melanjutkan perjalanannya tanpa harus terjebak dengan rasa sakit dan ketidaknyamanan," sambungnya.
Jenazah dari mendiang Reza Gunawan kini disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, sejak hari ini, Rabu (7/9) pagi.
Usai dilakukan proses persemayaman dengan upacara pembacaan Pattira oleh Biksu, jenazah akan dipindah ke tempat perabuan untuk proses kremasi pada Kamis (8/9) pukul 13.00 WIB.
Setelah dikremasi, abu dari mendiang Reza Gunawan akan dititipkan lebih dahulu di Vihara tanpa langsung melakukan proses pelarungan.
"Besok akan ada kremasi jam 13.00 WIB, jadi jam 12.00 kami akan selesaikan di tempat persemayaman, abis itu kami ke ke tempat perabuan," terang Dewi.
"Sementara itu [abunya] akan dititip ke Vihara. Dilarungnya mungkin akan kami melihat momen yang baik untuk kapan melakukannya dan di mana. Karena saat ini belum bisa banyak bepergian, jadi kami tunda dulu [pelarungan abu] dan kami titipkan ke Vihara," imbuhnya.
(tdh/pra)