Eksplorasi cerita tersebut pun ditangkap dengan cukup baik oleh Barbara Bialowas dan Tomasz Mandes yang masih ditunjuk menjadi sutradara untuk saga terakhir 365 Days ini.
Duo Bialowas dan Mandes agaknya sudah menemukan "posisi pas" untuk menggarap kisah 365 Days, usai caci maki menghujani dua film sebelumnya. Memang tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri walaupun baru muncul di proyek terakhir.
Meski begitu, hasil visualisasi dari karya Bialowas dan Mendes ini masih sama seperti dua film sebelumnya. Dengan tiga film yang sudah rilis, saya lebih melihat saga 365 Days adalah film yang direkam dengan kamera berfilter terlalu banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Untuk urusan sinematografi, saya pribadi lebih menyukai versi Mateusz Cierlica yang menggarap film pertama.
Saya melihat film kedua dan ketiga yang digarap oleh Bartek Cierlica hanya mengandalkan filter dan tone warna yang terlalu jingga, sehingga seolah film ini direkam di gurun, bukan di Sicilia. Kesan film ini jadinya bukan hangat dan 'hot', tapi gersang.
Terkait dengan performa para pemain, rasanya tak perlu ada banyak komentar selain saya lebih merasakan ada kemajuan dari Michele Morrone. Ia kini sudah mulai luwes di depan kamera, ekspresinya kini tak sekaku saat pertama kali muncul meski tuntutannya memang tak banyak.
![]() |
Selain itu, peran karakter-karakter samping, terutama Olga (Magdalena Lamparska), Nacho (Simone Susinna) jadi lebih terlihat dalam film ini dibanding film-film sebelumnya.
Setidaknya, dalam The Next 365 Days, mereka bukan hanya sekadar 'bebek' yang mengikuti ke mana Laura berada, tetapi juga bisa memberikan sedikit rasa berbeda pada cerita.
Terlepas dari berbagai ulasan buruk soal saga 365 Days, mengetahui bahwa serial film ini akhirnya sampai pada ujung yang mungkin tidak bisa memuaskan banyak pihak, sebenarnya patut diapresiasi.
Lihat Juga : |
Saga 365 Days tampaknya bukan hanya sekadar film yang menjual fantasi erotis, tetapi mungkin bagi sebagian orang, ini adalah kesempatan untuk berkarya bahkan hiburan bagi mereka yang berselera dengan jenis film ini.
Namun bila saya pribadi ditanya soal apakah perlu ada The Next 365 Days, saya dengan tegas menolak ide itu. Enough is enough.