Kala Greyson Chance Tuding Ellen Degeneres Manipulatif dan Oportunis
Greyson Chance mengklaim Ellen Degeneres sebagai orang yang manipulatif dan oportunis ketika membantu solois itu mengawali kariernya di industri musik.
"Saya tidak pernah menemukan seseorang yang lebih manipulatif, egois, dan secara gamblang oportunis daripada dia [Ellen Degeneres]," kata Greyson Chance saat diwawancara Rolling Stone, seperti dikutip dari People, Kamis (22/9).
Ellen Degeneres menemukan bakat Greyson Chance ketika video cover lagu Paparazzi yang dipopulerkan oleh Lady Gaga itu viral di internet. Degeneres kemudian mengundang Chance menjadi bintang tamu di acara The Ellen Degeneres Show pada 2010.
Setelah itu, kata Chance, Degeneres menjadi sangat "mengontrol" awal kariernya sebagai penyanyi solo. Degeneres menjadi orang yang mempertemukan Chance dengan manajer, agensi, hingga publisis.
Ia ditangani oleh dua manajer top yang pernah bekerja sama dengan Lady Gaga dan Madonna, yaitu Troy Carter dan Guy Oseary.
Bahkan, Chance juga menandatangani kontrak dengan label rekaman milik Degeneres, eleveneleven, pada Mei 2010.
Salah satu sifat mengontrol yang dilakukan Degeneres adalah ketika ia meminta Chance untuk menonton film dokumenter Justin Bieber yang berjudul Never Say Never. Degeneres, menurut Chance, mendapatkan kopi DVD itu lebih awal dari jadwal perilisan.
Namun, saat itu Chance sedang merasa kelelahan setelah bekerja sekitar 14-16 jam sehingga ia tidak menemukan waktu untuk menonton dokumenter Bieber.
Degeneres pun disebut kecewa karena Chance menolak untuk menonton dokumenter tersebut. Ibu dari Chance mengatakan pembawa acara itu marah-marah di ujung telepon.
"Aku tidak akan melupakan ini," kata Chance.
"Aku cuma ingat mendengar dari ujung telepon, [Degeneres] berteriak dan mencaci-maki, 'Ibu macam apa kamu? Kamu sadar enggak aku berusaha keras untuk mendapatkan ini, dan dia tidak bisa duduk dan nonton?'" ungkap Chance menirukan omongan Degeneres.
Singkat cerita, karier musik Greyson Chance mulai merosot ketika ia merilis Truth Be Told, Part 1 pada 2012. Setelah EP itu tidak laku di pasaran, Degeneres disebut mulai mengabaikan Chance.
Seluruh timnya, termasuk manajemen, publisis, hingga agensi, juga ikut menghilang. "Aku tidak bisa menghubunginya [Degeneres]. Tidak bisa bicara dengannya," ungkap Chance.
Lanjut ke sebelah...