Sebelumnya, Baim Wong dan Paula Verhoeven mengunggah video candaan terhadap polisi mengenai sang istri jadi korban KDRT.
Dalam video tersebut, Baim berinisiatif meminta Paula membuat laporan ke pihak kepolisian sebagai korban KDRT.
"Nanti coba ya kalau ada polisi, nanti [bilang] 'Pak saya [jadi korban] KDRT, gimana ya?'. Ada yang ke polisi bener, ada yang lagi [mantau] di jalan. Coba ya," ujar Baim
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paula pun dibekali kamera tersembunyi untuk memantau apa yang terjadi di kantor polisi. Meski awalnya ragu, Paula bersedia setelah diyakinkan Baim.
Sampai di kantor polisi, Paula melapor tindak KDRT yang dilakukan Baim. Sementara itu, Baim dan sang sopir memantau dari mobil. Petugas kepolisian pun kaget kedatangan 'tamu' orang terkenal seperti Paula.
"Waduh KDRT lagi, kayak Lesti dong," kata sang polisi.
Tak ayal, apa yang dilakukan Baim dan Paula pun langsung mendapatkan kritik netizen. Mereka menilai konten tersebut minim empati, apalagi di tengah ramai kasus KDRT yang dialami penyanyi dangdut Lesti Kejora.
Tak lama setelah itu, Baim dan Paula menghapus video tersebut dan meminta maaf usai menuai hujatan dari publik karena video prank KDRT.
Dalam unggahan di Instagram pada Senin (3/10), Baim Wong dan Paula Verhoeven menyadari bahwa ada banyak pihak yang dirugikan karena video yang dianggap kurang patut tersebut.
"Saya minta maaf kalau melibatkan mereka. Seharian kemarin saya juga berpikir apa yang udah kita lakukan dan kenapa kita post, dan kenapa kita juga melakukan semua itu," kata Baim.
"Ternyata banyak sekali pihak yang dirugikan, salah satunya institusi kepolisian yang tadinya saya mikirnya kalau saya kenal dengan mereka, karena mereka yang berjasa menangkap pencuri motor di rumah saya dulu," lanjutnya.