Tidak hanya perlakuannya, tapi juga bagaimana pembuat film menuliskan karakter-karakter perempuan ke dalam filmnya. Scarlett Johansson menilai karakter perempuan sekarang tidak lagi ditulis sebagai seorang rekan yang memiliki paras cantik.
"Sekarang aku memperhatikan aktor-aktor muda berusia 20-an tahun. Rasanya mereka diizinkan untuk menjadi semua hal yang berbeda ini," kata Johansson.
"Ini juga waktu yang berbeda. Untungnya kami bahkan tidak lagi bisa mengecoh aktor lain, 'kan? Orang-orang sekarang jauh lebih dinamis," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Scarlett Johansson merasa industri perfilman Hollywood masih memiliki banyak tugas yang harus dirampungkan dalam menjaga para aktrisnya.
Sehingga, para aktris bisa merasa aman di lokasi syuting dan mencegah pria tidak menyalahgunakan kekuasaannya dari para aktor dan aktris muda.
"Kita hidup dalam sistem patriarki dan saya merasa seperti ada realita mendasar dari kondisi perempuan yang akan selalu masih ada secara fundamental, bahkan jika 600 pria tidak secara bersikap aktif agresif seperti yang mereka lakukan beberapa menit lalu," jelas Johansson.
"Ini sangat terpatri dalam budaya dan masyarakat kita. Sulit bagi saya untuk membayagkan bahwa itu tidak pernah lagi menjadi elemen kehidupan," lanjutnya.
"Saya telah menyadari bahwa penting untuk memahami kemajuan dan perubahan ketika itu benar-benar berarti, butuh dua langkah ke depan dan dua langkah ke belakang, kemudian itu membaik lalu memburuk," katanya.
"Saya pikir jika Anda tidak memberikan ruang bagi orang untuk mengetahuinya, maka perubahan progresif yang sebenarnya tidak benar-benar terjadi," tegasnya.