Jakarta, CNN Indonesia --
Beberapa pihak keluarga korban meninggal dunia dalam tragedi Festival Astrowold dilaporkan telah menyelesaikan tuntutan mereka terhadap Travis Scott.
Salah satunya adalah pihak keluarga salah satu korban meninggal yang bernama Axel Acosta. Berdasarkan pernyataan resmi yang diwakili firma hukum The Buzbee, pihak keluarga Acosta telah menyelesaikan tuntutan yang diajukan terhadap Travis Scott.
"Klaim yang diajukan oleh keluarga Axel Acosta terhadap Travis Scott, Live Nation, dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam tragedi Astrowold telah diselesaikan," sebut keterangan Tony Buzbee mewakili The Buzbee Law Firm kepada ET, Kamis (20/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban bernama Axel Acosta adalah putra, saudara, dan murid yang dicintai. Dia baik dan penuh kasih. Dia sangat dirindukan. Kami harap Anda selalu mendoakan keluarganya," lanjut keterangan tersebut.
Menurut laporan orang terdekat Travis Scott kepada ET, tidak ada perwakilan pihak rapper tersebut yang hadir dalam diskusi penyelesaian kasus tersebut.
Sementara itu, menurut beberapa laporan yang dihimpun ET, pihak keluarga korban lain yang telah menuntaskan gugatannya adalah pihak mendiang Brianna Rodriguez.
Berdasarkan laporan kontributor ABC di Houston, AS, dua penyelesaian kasus di atas menjadi yang pertama di antara beberapa tuntutan yang diajukan terhadap Travis Scott atas tragedi Festival Astroworld.
Hingga kini, rapper pelantun Goosebumps itu masih akan menghadapi rentetan tuntutan hukum lainnya, termasuk gugatan senilai US$2 miliar yang diajukan oleh pengacara dari Pengadilan Texs, Thomas J. Henry, atas nama 280 korban.
[Gambas:Video CNN]
Lanjut ke sebelah...
Dalam helatan Festival Astroworld November 2021 lalu, penampilan Travis Scott tersebut menewaskan 10 orang serta setidaknya ratusan orang lainnya luka-luka.
Mereka yang tewas itu termasuk anak laki-laki berusia 9 dan 14 tahun, dan remaja perempuan berusia 16 tahun. Tak hanya itu, insiden tersebut juga telah menghasilkan 275 gugatan hukum dari 1.250 orang.
Ratusan gugatan itu pun sebagian besar seragam, yaitu menuding Travis Scott, penyelenggara konser, serta pihak terkait karena lalai.
Gugatan-gugatan ini belum termasuk dari sejumlah gugatan yang mungkin akan muncul di masa depan. Para pengacara meminta gugatan-gugatan di masa depan itu juga disatukan dengan yang sudah ada.
Sejak saat itu, Scott menghabiskan waktu cukup lama untuk merenungkan tragedi itu. Hingga suatu hari, ia memulai proyek amal bernama Project Heal.
Rapper kelahiran 1991 ini menyebut ia dan timnya menciptakan Project HEAL yang bertujuan menjadikan konser sebagai tempat yang aman.
[Gambas:Video CNN]
Satu bulan setelah tragedi tersebut, Travis Scott sempat berbicara untuk pertama kalinya dalam wawancara selama satu jam. Ia membantah mendengar tanda-tanda kerusuhan dari kerumunan saat tampil di atas panggung.
"Ini sangat gila karena aku juga penampil di situ. Kapan pun mendengar ada keributan, kalian pasti ingin menghentikan pertunjukan. Kalian tentu ingin memastikan penggemar mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan," kata Scott beberapa waktu lalu, dilansir dari ET.
"Setiap kali aku bisa melihat hal seperti itu, aku akan tahu. Aku pernah beberapa kali menghentikan konser untuk memastikan semua orang baik-baik saja," dalih Travis Scott.