Salah satunya kritikus film dari Empire Magazine, Helen O'Hara, yang menilai film garapan Collet-Serra itu tetap menghibur meski berantakan di sejumlah lini.
"Dwayne Johnson dan Collet-Serra mencoba memasukkan film keluarga dengan protagonis yang langsung membunuh orang. Hasilnya memang agak berantakan, tetapi secara umum tetap menghibur," kata Helen O'Hara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kritikus film Peter Debruge dari Variety juga mengapresiasi rilisan terbaru DCEU tersebut, terutama pesona Dwayne Johnson sebagai pemeran Black Adam.
"Tidak semua penjahat DC layak mendapat film solo, tetapi ketika Anda memiliki pesona bintang berskala Dwayne Jhnson, penonton cenderung menghargai dari mana karakter itu berasal," tulis Debruge.
Black Adam merupakan film terbaru yang menjadi bagian dari semesta DC Extended Universe (DCEU). Film ini mengisahkan Teth-Adam, seorang budak asal Kahndaq yang mendapat kekuatan super dari dewa Mesir.
Lihat Juga : |
Film ini digarap berdasarkan karakter dari komik DC yang pertama kali muncul dalam komik The Marvel Family #1 terbitan Desember 1945. Karakter ini diciptakan Otto Binder dan C. C. Beck.
Jaume Collet-Serra didapuk sebagai sutradara, dengan naskah yang ditulis Adam Sztykiel, Rory Haines, dan Sohrab Noshirvani. Dwayne Johnson juga bergabung sebagai salah satu produser, bersama dengan Beau Flynn, Hiram Garcia, dan Dany Garcia.
Black Adam tayang di bioskop Indonesia mulai 19 Oktober.