Apa Musim Konser Indonesia Saat Ini Akan Layu Sebelum Berkembang?
Kasus carut-marut konser bermunculan di Indonesia beberapa waktu terakhir, justru ironisnya terjadi ketika masyarakat berkesempatan melepas dahaga akan hingar bingar pertunjukan musik usai dua tahun pandemi.
Masalah tersebut datang dengan berbagai isu, mulai dari kapasitas berlebih hingga dibatalkan, kemudian ditunda dengan alasan keamanan, hingga dibubarkan karena banyak yang bertumbangan.
Lihat Juga : |
Berbagai situasi tersebut kemudian menimbulkan tanda tanya, apakah musim konser yang sedang ranum-ranumnya ini justru akan layu sebelum benar-benar berkembang di masa depan?
"Menurut saya sih, masing-masing insiden ataupun kekacauan yang terjadi pada beberapa pertunjukan musik itu tidak bisa digeneralisir," kata pengamat dan pelaku pertunjukan musik Wendi Putranto kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
"Itu terjadinya memang kasuistik, dalam artian setiap acara itu beda-beda penyebab kekacauannya," lanjutnya.
Wendi mengambil contoh Festival Berdendang Bergoyang 2022 yang dibubarkan usai melaksanakan dua hari acara. Menurut Wendi, yang jadi soal dalam kasus itu adalah "venue yang tidak sebanding dengan kapasitas yang ada".
"Tempatnya kekecilan untuk festival musik dengan line up yang bertabur bintang seperti itu. Fakta kepolisian juga sudah menyatakan kalau mereka izin 3 ribu penonton, tapi yang datang 27 ribu penonton. Lalu lemahnya mekanisme crowd control juga," lanjutnya.
Sementara untuk konser NCT 127 di ICE BSD akhir pekan lalu, ketika hari pertama dihentikan di paruh akhir karena 30 penonton bertumbangan, disebut Wendi dipengaruhi oleh perilaku penonton.
"Nah itu menurut saya, kan dua hal yang berbeda. Ketika itu dianggap berpotensi menurunkan kepercayaan booking agent di luar negeri terhadap promotor Indonesia sih, saya kira enggak sejauh itu mikirnya, karena memang tidak berhubungan," kata Wendi.
Senada dengan Wendi, Dewi Gontha selaku Ketua Bidang Program dan Investasi Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) menyebut penilaian pihak asing pembawa musisi luar negeri ditentukan oleh kesiapan promotor.
Dewi yang juga President Director PT Java Festival Production selaku penyelenggara Java Jazz Festival pun masih optimis rentetan insiden dalam pertunjukan musik beberapa waktu terakhir tak berpengaruh terhadap proses mendatangkan musisi mancanegara.
"Selama semua dipersiapkan dan dilaksanakan dengan lebih baik, semoga tidak berpengaruh terhadap kedatangan artis asing," kata Dewi Gontha.
Lanjut ke sebelah...