Review Film: Black Panther Wakanda Forever

Muhammad Feraldi | CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2022 20:15 WIB
Review film: Black Panther 2 - Wakanda Forever memilih jalan terbaik dalam memberi penghormatan kepada Chadwick Boseman.
Review film: Black Panther Wakanda Forever memilih jalan terbaik dalam memberi penghormatan kepada Chadwick Boseman. (Marvel Studios via IMDb)
img-title Endro Priherdityo
5
Black Panther: Wakanda Forever meramu cerita dengan porsi yang pas antara duka dan perjuangan mereka bangkit dari titik itu.
Jakarta, CNN Indonesia --

Black Panther: Wakanda Forever memilih jalan terbaik dalam memberi penghormatan kepada Chadwick Boseman. Sekuel ini sanggup menggambarkan rasa kehilangan bangsa Wakanda tanpa perlu mengais air mata dari kematian Raja T'Challa.

Dengan keputusan itu, Black Panther 2 menyuguhkan secara efektif kelanjutan bangsa Wakanda usai kepergian T'Challa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutradara Ryan Coogler menakar porsi yang pas antara duka cita bangsa Wakanda dan perjuangan mereka untuk beranjak dari titik nadirnya.

Film ini sejak awal langsung menunjukkan berbagai perubahan Wakanda satu tahun sejak wafatnya sang raja. Perubahan itu dilihat dari segala sisi, mulai dari stabilitas politik negara itu di hadapan dunia, hingga kesedihan orang-orang terdekat T'Challa.



Meski terasa tak tersampaikan secara mulus pada sejumlah bagian, tetapi cara itu cukup efisien untuk mengantar penonton ke masalah inti dari Black Panther: Wakanda Forever.

Jika film pertama berkutat pada perebutan takhta, Black Panther 2 mengusung persoalan yang lebih luas. Salah satunya karena faktor keberadaan bangsa Talokan yang juga menjadi titik awal dari rentetan konflik.

Hubungan Wakanda dan Talokan yang tak adem ayem disampaikan dengan apik oleh Ryan Coogler, lengkap dengan selipan-selipan politik luar negeri seperti geopolitik, konflik kepentingan, hingga perang diplomasi.

Meski terdengar berat, film ini masih bisa dinikmati karena cara bertuturnya yang mudah dipahami.

Coogler juga mengenalkan bangsa Talokan dengan amat menarik, dan secara perlahan mengajak penonton memahami kisah dari bangsa yang mengasingkan diri di bawah lautan tersebut.

Pengenalan bangsa Talokan itu semakin berkesan dengan sajian visual yang begitu indah, lengkap dengan kecanggihan mereka dalam memanfaatkan vibranium.

Meski begitu, Ryan Coogler tak meninggalkan kesan asing saat menggambarkan Talokan sebagai bangsa yang mengisolasikan diri. Ia memikirkan dengan saksama kesan tersebut yang terpatri lewat desain dan arsitektur bangsa itu.

Lanjut ke sebelah...

Review Film: Black Panther 2

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER