Jakarta, CNN Indonesia --
Salah satu kisah awal yang ditampilkan dalam The Crown Season 5 adalah terkait buku biografi Putri Diana yang dibuat jurnalis Andrew Morton, Diana: Her True Story.
Dalam The Crown Season 5, Peter Morgan selaku kreator menggambarkan bagaimana Morton berusaha mendekati Diana melalui temannya, dokter James Colthurst, yang kemudian menjadi perantara Morton dan Diana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buku itu sendiri dikisahkan menjadi sensasi karena menggambarkan, untuk pertama kalinya, penderitaan Diana di balik kastil Kerajaan Inggris, termasuk soal bulimia yang ia alami.
Namun bagaimana kisah sebenarnya dari kelahiran buku tersebut? Berikut kisahnya.
Sebelum menulis buku tersebut, Morton adalah seorang jurnalis yang memulai karier sejak dekade '70-an. Usai lulus dari Departemen Sejarah Sussex University, ia bekerja untuk sejumlah tabloid, seperti the Daily Star, News of the World, dan Daily Mail, hingga 1987.
Saat bekerja sebagai wartawan dan menjadi koresponden, ia menulis buku pertama kali soal Pangeran Andrew bertajuk Andrew, the Playboy Prince, yang terbit pada 1983.
 Salah satu kisah yang ditampilkan The Crown Season 5 adalah keberadaan buku biografi Putri Diana karya Andrew Morton, Diana: Her True Story. (Arsip Netflix) |
Ia juga menulis buku soal istri Pangeran Andrew, Sarah Ferguson yang bertajuk Duchess: An Intimate Portrait of Sarah, Duchess of York pada 1989.
Morton kemudian menulis sebuah biografi tak resmi soal Diana, diberi tajuk Diana's Diary: An Intimate Portrait of the Princess of Wales dan terbit pada 1990. Dari sini lah, menurut kisah The Crown, Diana menyadari sosok Morton.
Hingga ketika Diana mengunjungi rumah sakit tempat Colthurst bekerja, Morton mendekati sahabat Diana tersebut dan berhasil menjangkau Princess of Wales melalui dokter itu.
"Diana punya parno yang mengganggu bahwa, kapan pun, Istana akan menyebut dirinya gila dan dikurung. Ke mana dia harus pergi?" kata Morton pada awal 2022, seperti diterbitkan The Daily Mail.
"Diana sadar bahwa kecuali kisah lengkap hidupnya diceritakan, publik tidak akan pernah mengerti alasan di balik apa pun yang dia putuskan untuk dilakukan," lanjutnya.
Kisah Morton 'mewawancarai' Diana persis seperti yang digambarkan dalam The Crown. Morton memberikan sederet pertanyaan kepada Diana melalui Colthurst, dan sang putri menjawabnya melalui rekaman audio.
Lanjut ke sebelah...
"Saya ingat saat menyalakan rekaman tersebut, saya mendengarkan dengan keheranan yang memuncak pada suara Putri Diana yang tak salah lagi, menuangkan kisah kesedihan dalam aliran kesadaran yang cepat," kata Morton.
"Dia berbicara soal ketidakbahagiaannya, rasa pengkhianatannya, upaya bunuh diri, dan dua hal yang belum pernah saya dengar sebelumnya: gangguan makan yang disebut bulimia nervosa, dan seorang perempuan bernama Camilla," lanjutnya.
Dalam wawancara dengan The New York Times pada 1992, Morton bahkan menyebut "kasir supermarket menerima lebih banyak pelatihan untuk pekerjaan mereka dibanding Diana".
"Dan antipati itu berjalan selama 10 tahun," kata Morton.
Morton pun menyebut pihak Istana tidak pernah benar-benar berusaha untuk menyelesaikan permasalahan yang dirasakan Diana hingga tuntas.
 Andrew Morton. Dalam buku Diana: Her True Story in Her Own Words, Morton menyertakan transkrip respons Diana atas pertanyaan dari Morton yang ia jawab melalui rekaman audio dan dipesankan sebagai anonimus. (AFP/CHRIS J RATCLIFFE) |
Morton juga mengisahkan bahwa dirinya juga menjadi sasaran kritik, meski bukunya itu laris manis dan menuai berbagai pujian terutama dari penggemar Diana.
"Semuanya selalu komentar 'beraninya kamu menulis tentang ini' dan 'berapa banyak uang yang kau hasilkan'. Pertanyaannya tak pernah soal ceritanya, mereka selalu di luar itu. Mereka lupa aturan pertama jurnalisme, yaitu menceritakan kisah," kata Morton saat wawancara dengan The Toronto Sun pada 1997.
Diberitakan Entertainment Weekly, Morton benar-benar menuai kecaman saat dirinya merilis ulang buku Diana: Her True Story dalam versi lengkap, Diana: Her True Story in Her Own Words, dua bulan setelah perempuan itu meninggal dunia pada 1997.
Dalam buku Diana: Her True Story in Her Own Words, Morton bahkan menyertakan transkrip respons Diana atas pertanyaan dari Morton yang ia jawab melalui rekaman audio dan dipesankan sebagai anonimus.
Penulis Guardian, Mark Lawson menghujat Morton atas keputusan melampirkan transkrip tersebut dengan dalih Morton sudah melanggar janji kerahasiaan dengan narasumber.
Kini kisah pembuatan buku tersebut ditampilkan dalam The Crown Season 5. Menurut Morton yang adalah penggemar serial tersebut kepada Vanity Fair, penggambaran Diana oleh Emma Corrin pada Season 4 adalah paling realistis sejauh ini.
[Gambas:Youtube]