Bahas Kasus Harvey Weinstein Terbongkar, She Said Justru Flop di AS

CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2022 13:20 WIB
Film soal awal mula kasus Harvey Weinstein terbongkar, She Said, tak sanggup punya performa maksimal di akhir pekan debut di AS. (dok. Universal Pictures via IMDb)
Jakarta, CNN Indonesia --

Film yang membahas soal awal mula kasus Harvey Weinstein terbongkar, She Said, tak sanggup punya performa maksimal pada akhir pekan debutnya.

Dibuka mulai 18 November lalu, menurut data Box Office Mojo, film She Said di pasar domestik Amerika Utara hanya mampu mengumpulkan US$2 juta pada akhir pekan pertamanya.

Padahal film tersebut mendapatkan ulasan yang bagus dari kritikus dan penonton dengan skor yang sama di laman Rotten Tomatoes, yaitu 87 persen.

Dengan hasil pembukaan hanya US$2 juta untuk film produksi US$30 juta tersebut, pihak Weinstein pun menertawakan performa film itu.

"She Said flop bukanlah sebuah kejutan," kata Juda Engelmayer yang merupakan perwakilan dari Weinstein kepada Variety.



"Penonton film ingin dihibur, terutama saat ini. Detail investigasi, gerakan MeToo, kisah Weinstein dan penuduhnya, telah diceritakan berkali-kali selama lima tahun terakhir," lanjutnya.

"Ini jelas ada ketidaklayakan di sini. Harvey, produser film dan distributor, jelas mengetahui hal tersebut," kata Engelmayer.

Sementara itu, di pasar internasional, film ini baru mengoleksi US$561 ribu dengan total pendapatan global per Selasa (22/11) baru sebesar US$3 juta.

She Said sendiri diangkat dari buku bertajuk sama yang dibuat oleh dua jurnalis investigasi New York Times yang membongkar kasus Harvey Weinstein pada 2017 lalu, Jodi Kantor dan Megan Twohey.

Sejak laporan tersebut dirilis, ada lebih dari 100 perempuan mengadu telah menjadi korban pelecehan, kekerasan, dan pemerkosaan oleh Harvey Weinstein.

Film ini akan membahas bagaimana Twohey dan Kantor menerima informasi soal pelecehan oleh Weinstein dan menginvestigasinya dan akhirnya menjadi skandal terbesar kala itu.

Skandal Harvey Weinstein sendiri menjadi momentum para perempuan untuk bersuara menentang pelecehan seksual dan kekerasan, yang dikenal sebagai Gerakan MeToo dan bergema ke seluruh dunia.

Variety menyebut para penyintas dari Weinstein ikut berkontribusi atas film ini, baik di depan ataupun di balik kamera. Mereka berkontribusi untuk memastikan kisah para penyintas disampaikan secara akurat dan sensitif.



Sementara itu, Weinstein saat ini menghadapi tambahan hukuman sebanyak 60 tahun penjara di Los Angeles di tengah persidangannya yang masih berjalan.

Di ibu kota perfilman dunia itu, Weinstein menghadapi tujuh tuntutan pemerkosaan dan pelecehan seksual.

Sedangkan di New York City, Harvey Weinstein mendapatkan hukuman 23 tahun penjara pada 2020 lalu dan tengah mengajukan banding.

Harvey Weinstein pun juga akan mendapatkan sidang tuntutan tambahan atas perbuatan serupa di Inggris Raya.

(end)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK