Pada 3 September 2022, pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Terlebih, saat ini BBM tipe Pertalite yang sering digunakan oleh masyarakat karena harganya lebih terjangkau sudah menjadi Rp10.000.
Walaupun sebelumnya sudah terjadi kenaikan harga BBM, kendaraan listrik seperti motor listrik, menjadi perhatian masyarakat karena diklaim semakin hemat penggunaannya dibanding dengan motor dengan kondisi harga BBM naik.
Selain penggunaannya, motor listrik juga dapat mengurangi beberapa penggunaan komponen yang tidak diperlukan. Apa saja komponen yang tidak diperlukan motor listrik?
Motor Listrik Tidak Perlu Aki
Berbeda dengan motor berbahan bakar minyak, motor listrik tidak memerlukan aki dan oli. Motor listrik sepenuhnya menggunakan energi listrik dari baterai, sehingga tidak memerlukan aki.
Dengan demikian, tidak hanya tidak terpengaruh oleh harga BBM naik, pengguna motor listrik tidak perlu mengeluarkan biaya untuk rutin mengganti aki.
Motor Listrik Tidak Perlu Oli
Kemudian, mesin-mesin yang perlu dipoles menggunakan oli tidak ada di motor listrik. Motor listrik bergerak menggunakan dinamo yang ditenagai oleh baterai, sehingga tidak memerlukan oli.
Meskipun tidak memerlukan aki dan oli, motor listrik memerlukan beberapa hal yang sama dengan motor berbahan bakar minyak. Apa saja yang tidak boleh dilupakan dari motor listrik?
Perawatan
Sebagai transportasi sehari-hari, pengguna tentu perlu menggunakan motor listrik sebagaimana mestinya dan tidak melakukan apa yang membuat komponen rusak. Pengguna motor berbahan bakar minyak dianjurkan untuk mengganti aki sebelum habis total.
Begitu pun dengan motor listrik, pengguna dianjurkan untuk tidak menggunakan baterai sampai habis.
Kampas Rem dan Minyak Rem
Sama seperti motor berbahan bakar minyak, motor listrik juga memerlukan kampas rem dan minyak rem. Ganti kampas rem dan minyak rem motor listrik secara rutin.
Jika mengalami fungsi rem mengalami penurunan, segera cek dan ganti karena kedua komponen tersebut sangat penting di setiap kendaraan.
Penggunaan motor listrik memang masih sangat baru di Indonesia sehingga belum banyak yang terbiasa menggunakannya. Akan tetapi, semuanya akan menjadi mudah saat sudah terbiasa dan merasakan kehematan motor listrik yang fungsinya sama dengan motor berbahan bakar minyak.
"Motor listrik produk Selis lumayan banget bisa membantu aktivitas transportasi ke tempat kerja atau untuk berdagang," kata Somad Lengkong, pengguna motor listrik yang sudah menjadikan Selis E-Max sebagai transportasi utama.
Somad pun tidak perlu menghiraukan harga BBM naik, karena sudah terbiasa menggunakan motor listrik.
Motor Listrik Selis Hemat Sampai 7x Lipat
![]() |
Klaim motor listrik lebih hemat tentunya akan sangat menggiurkan di saat harga BBM naik. Kehematan dari motor listrik dibanding dengan motor bensin pun tidak main-main, yaitu bisa lebih hemat tujuh kali lipat.
Apakah hal ini hanya hoaks atau berita bohong belaka? Bagaimana bisa motor listrik lebih hemat dibanding motor bensin?
BBM tipe Pertalite yang sering digunakan oleh masyarakat sudah naik sekitar 33 persen. Pengguna kendaraan berbahan bakar bensin tentu akan mengeluarkan uang untuk biaya transportasi lebih besar dari sebelumnya.
Porsi keuangan yang sudah ada sebelumnya pun harus berubah demi bisa menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak. Padahal, motor listrik dijamin lebih hemat penggunaannya.
Misalnya, motor bensin bisa menempuh 40 km untuk pengisian 1 liter bensin dengan harga Rp10.000. Artinya, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp250 untuk setiap kilometer dengan motor bensin.
Apabila dalam sehari menempuh jarak tempuh kurang lebih 25 km, maka BBM yang diperlukan menjadi kurang lebih 2 liter. Misalnya, dari Bekasi Selatan ke Jakarta kurang lebih 25 km sehingga untuk pergi dan pulang menempuh 50 km.
Sementara itu, motor listrik bisa menawarkan pemakaian yang lebih hemat dibanding dengan motor bensin. Biaya yang dibutuhkan hanya sekitar Rp2.167 untuk mengisi penuh satu baterai E-Max Lithium.
Baterai E-Max Lithium yang sudah terisi penuh ini bisa digunakan untuk perjalanan sampai dengan 60 km. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp36 untuk setiap kilometer motor listrik Selis E-Max.
Jarak tempuh sampai dengan 60 km ini tentu sudah cukup untuk di rumah dan ke kantor berjarak kurang dari 30 km. Dari harga per km ini, kita dapat mengetahui bahwa motor listrik bisa 6,92 kali atau 7 kali lebih hemat dari motor listrik.
Lantas, bagaimana jika baterai tiba-tiba habis di jalan? Sama halnya dengan motor bensin, motor listrik juga memiliki indikator baterai yang terdiri dari 4 baris sehingga dapat dipantau penggunaan baterainya.
Sama seperti motor bensin, jika lupa mengisi baterai, maka motor listrik tidak dapat digunakan. Solusinya, carilah sumber listrik terdekat dan isi ulang baterai E-Max Lithium.
Tenang, pengisian daya baterai seperti halnya mengisi daya ponsel, tanpa perlu converter. Untuk mengisi penuh baterai E-Max Lithium, diperlukan waktu maksimal 5 jam.
Selain hemat dalam segi sumber tenaga, terdapat pula beberapa hal pada motor bensin yang tidak diperlukan saat menggunakan motor listrik. Aki dan oli di motor listrik tidak ada, sehingga bisa menghemat pengeluaran per tiga bulan.
(adv/adv)