Uya Kuya mengaku tak akan berhenti untuk membuat konten yang bersifat 'serius' macam diskusi politik dan berbagai isu sosial lainnya lewat podcast atau siniar, atau seperti saat mengundang Kamaruddin Simanjuntak.
Bagi Uya, ancaman dan intimidasi atau dilaporkan ke polisi karena kontennya sudah ia perkirakan sebelumnya, apalagi ketika mengundang nama seperti Kamaruddin Simanjuntak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kalau dipikir-pikir kalau saya mau main aman, nyaman, kayaknya saya enggak usah deh podcast-podcast-an, balik lagi ke zaman dulu," kata Uya dalam jumpa media yang kemudian ditayangkan di akun YouTube miliknya, Rabu (28/12) malam.
"Cuman itu yang membuat saya penasaran, akhirnya 'kenapa ya?' Tapi saya enggak mau, enggak mau kembali ke zona nyaman tapi hati saya tidak tenteram begitu," lanjutnya.
Uya mengaku konten siniar yang bermateri serius memang berbeda jauh dari citranya sebagai pakar prank seperti dulu kala. Perubahan ini pun disebut Uya karena kepalang "tercebur".
Menurut Uya, semua bermula ketika dirinya memiliki konflik dengan pengacara Rasman Nasution beberapa bulan lalu. Ia pun mengundang Rasman ke kanal YouTube miliknya pada Agustus 2022, dan mereka berargumen di sana. Dari situ, Uya merasa ada tantangan tersendiri soal konten podcast 'serius' ini.
Apalagi, diakui Uya, dirinya merasa ada beban moril tersendiri sebagai lulusan politik UI tapi belum memiliki pengalaman dalam dunia tersebut.
Dorongan untuk tetap membuat konten podcast 'serius' ini juga disebut Uya "terinspirasi" dari Kamaruddin Simanjuntak yang terkenal kerap memberikan kritik terhadap berbagai institusi.
"Kayak jadi ada jadi inspirasi buat saya, jadi merasa bahwa 'Oh iya juga ya kita ini hidup di dunia ini tidak selamanya, nanti anak cucu kita yang akan meneruskan'," kata Uya.
"Saya enggak mau dosa-dosa oknum-oknum dari beberapa institusi pemerintahan sekarang ini nanti menjadi tanggung jawab anak cucu kita di masa mendatang," lanjutnya.
Uya Kuya mengaku memang dirinya mendapatkan banyak tantangan semenjak membuat konten podcast, salah satunya adalah batal bekerja sama dengan sejumlah pihak karena dianggap sudah "berpolitik".
Lanjut ke sebelah..