Venna Melinda melaporkan Ferry Irawan ke polisi pada Senin (9/1), setelah menjadi korban KDRT hingga hidungnya mengeluarkan darah di Kediri pada Minggu (8/1). Setelah melaporkan Ferry, Venna sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Ia baru bisa menghadiri panggilan pemeriksaan sebagai pelapor di Polda Jawa Timur pada Kamis (12/1). Kala itu, Venna blak-blakan mengenai penyebab bahkan cara Ferry melakukan kekerasan, terutama tiga bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferry disebut menekan dahinya ke hidung Venna hingga amat keras dan mematahkan tulang hidung perempuan itu.
"Saya dikunci pakai dahinya, sampai keras, sampai saya bilang 'tolong-tolong, hidung saya patah' karena terlalu keras," kata Venna.
"Jadi saya bilang 'tolong-tolong, patah hidung saya!' Ketika saya bilang patah, dia lepasin."
Saat dia bangkit dari desakan Ferry, hidungnya langsung mengucurkan darah. Dia pun panik, berteriak, dan berusaha menyelamatkan diri.
"Saya berdiri darah itu ngocor seperti air," kata Venna.
Saksi dari petugas hotel sebelumnya mengatakan ke polisi ia melihat Venna Melinda keluar dari kamar dengan teriak dan bercucuran darah dari hidungnya.
Venna disebut meminta bantuan petugas hotel untuk memanggil polisi tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Venna juga membawa baju berlumuran darah yang ia kenakan.
Beberapa hari setelah itu, polisi melakukan olah TKP sekaligus mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi lain, sebelum meningkatkan kasus itu ke tahap penyidikan dengan Ferry sebagai tersangkanya.
Di sisi lain, Venna Melinda juga menyatakan bakal menggugat cerai Ferry Irawan ketika sudah berada di Jakarta.