Perusahaan Hong Kong Bantah Chris Lee Soal Pajak Lee Soo-man

Perusahaan produksi musik milik Lee Soo-man yang berbasis di Hong Kong buka suara terkait dugaan penghindaran pajak yang disinggung CEO SM Entertainment Chris Lee beberapa waktu lalu.

CEO CT Planning Kim Han-koo membantah kecurigaan telah terlibat penghindaran pajak Lee Soo-man, pendiri SM Entertainment melalui perusahaannya.

Lihat Juga : Bos SM Pertanyakan Pajak dan Bisnis Lee Soo-man di Luar Negeri

"CT Planning dan Lee Soo-man secara ketat mematuhi undang-undang lokal dan negara terkait sejak perusahaan didirikan dan membayar semua pajak," kata Kim Han-koo seperti diberitakan Yonhap, Rabu (22/2).

"Hal itu bertentangan dengan tuduhan palsu beberapa orang," Kim Han-koo menegaskan.

Oleh sebab itu, ia menyatakan bakal mengambil tindakan hukum terhadap semua orang yang menyebarkan tuduhan tersebut secara online.

Bantahan itu disampaikan CT Planning sekitar enam hari setelah co-CEO SM Entertainment Lee Sung-soo atau Chris Lee dalam video yang dia unggah ke YouTube.

Dalam video tersebut, Chris Lee menyinggung kemungkinan CT Planning Limited (CTP) yang mendapatkan 6 persen dari keuntungan SM Entertainment sebelum totalnya dibagi dengan label di luar negeri.

"Tetapi Lee Soo-man telah menandatangani kontrak terpisah dengan semua perusahaan terlibat supaya bisa mengklaim enam persen sebelum keuntungan dihitung dan didistribusikan ke SM Entertainment dan perusahaan mitra," kata Lee Sung-soo.

[Gambas:Video CNN]

Ia menyoroti kerja sama CTP dengan SM Entertainment dan banyak perusahaan distribusi lainnya masih berlaku hingga saat ini meski hubungan dengan Like Planning telah diputus akhir 2022.

"Saya yakin struktur aneh melalui perusahaan luar negeri ini mungkin ditujukan untuk menghindari pengawasan dari Layanan Pajak Nasional," kata Lee Sung-soo seperti diberitakan Yonhap, Kamis (16/2).

Lanjut ke sebelah...

Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti besaran yang diterima CTP lebih besar daripada Like Planning di Korea. Like Planning merupakan perusahaan Lee Soo-man yang selama ini terlibat dalam proses produksi musik di SM Entertainment sejak dahulu hingga berakhir pada Desember 2022.

"Saya ingin tahu apakah ini kasus tipikal penggelapan pajak di luar negeri? Karena CTP mengambil enam persen dari setiap label terlebih dahulu. Potongan milik CTP dua kali lebih besar dari Like Planning."

Lihat Juga : HYBE Jawab Tuduhan Bos SM Soal Perjanjian Beli Saham Lee Soo-man

Tak lama setelah tuduhan itu disampaikan Chris Lee, HYBE menegaskan telah memutuskan semua hubungan yang mungkin dimiliki Lee Soo-man dengan SM Entertainment dalam perjanjian pembelian saham.

Mereka juga menyatakan perjanjian tersebut memiliki klausul yang membatalkan kontrak atau perjanjian apa pun yang sebelumnya dimiliki Soo-man dengan agensi yang ia dirikan itu.

Pilihan Redaksi Isi Lengkap Surat Terbuka CEO HYBE soal Akuisisi SM Entertainment Cerita Kisruh ala Drakor Lee Soo-man vs SM Hingga Seret HYBE

"Tapi jika ada hal-hal yang dirahasiakan, seperti transaksi CTP, kami telah memasukkan klausul dalam perjanjian bahwa pembeli (HYBE) akan membatalkan semua transaksi yang ada," pernyataan HYBE seperti diberitakan Mail Kyungjae, Kamis (16/2).

Dalam pernyataan resmi itu, HYBE 'menyerang balik' SM Entertainment dengan mengatakan ada permasalahan besar bahwa perusahaan yang terdaftar dalam pasar saham tidak mengungkapkan keberadaan kontrak CTP.

"Ini sebenarnya lebih jadi masalah bahwa SM yang merupakan perusahaan publik tidak mengungkapkan informasi sepenting ini," balas HYBE.

Di tengah tuduhan dan bantahan itu, HYBE pada Rabu (22/2) resmi menjadi pemilik saham terbesar SM Entertainment setelah membeli 14,8 persen saham Lee Soo-man.

[Gambas:Video CNN]