Ian Kasela kemudian mengungkapkan berada di ruangan tersebut sekitar 30 menit. Tim Radja bisa keluar setelah orang-orang tersebut meninggalkan tempat itu dengan sendirinya.
"Dia (tukang ancam) pergi sendiri, banting meja dan lempar air mineral. Berdua (yang ancam) dengan body guard-nya," ujar Ian Kasela.
Tim Radja kemudian membuat laporan dengan pihak berwenang setempat. Seperti dilansir kantor berita Bernama, laporan itu berisi ancaman pembunuhan yang diterima Radja sekitar pukul 23.15.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan, Ian mengatakan insiden itu terkait dengan kesalahpahaman antara Radja dan penyelenggara acara. Kesalahpahaman itu membuat Radja akhirnya dibanjiri kritik, bahkan hingga ancaman pembunuhan.
Kedua oknum yang mengancam Radja kemudian sempat ditahan kepolisian Malaysia pada Minggu (12/3) pukul 15.30 waktu setempat.
Kepala kepolisian Johor Kamarul Zaman Mamat menyatakan kedua orang itu merupakan satu warga Malaysia dan satu lagi warga asing.
Namun, berdasarkan Ian Kasela, kedua orang itu sudah dilepaskan kembali karena mampu membayar jaminan 10 ribu ringgit atau Rp34,3 juta (1 ringgit=Rp3.431,97).
Oleh sebab itu, setelah kembali ke Indonesia, Radja menyambangi Mabes Polri untuk berdiskusi soal itu sekaligus meminta perlindungan. Ia mengaku takut kembali mendapatkan ancaman, termasuk untuk keluarganya.
"Jadi kalau di sana mau mengancam kek atau kejadian apa pun yang berurusan dengan hukum akan dilepas jika mampu membayar jaminan," kata Ian.
"Kami enggak bisa berbuat apa apa, makanya koordinasi ngobrol coba sharing ke Mabes, berharap di sini bisa semacam memberikan perlindungan terhadap anak istri kami. Karena mencari Radja sangat mudah," imbuhnya.