Jakarta, CNN Indonesia --
Joichiro Fujiwara, member Naniwa Danshi, sedang menikmati sarapannya ketika CNNIndonesia.com tiba di kantor Johnny & Associates di kawasan Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu.
Setelah selesai dengan santapannya, kami pun banyak berbincang-bincang soal idol group tempatnya bernaung. Pria yang akrab disapa sebagai Jo ini juga bercerita tentang liburannya ke Australia.
Selain itu, kami juga membahas single terbaru Naniwa Danshi, Special Kiss, yang dirilis pada 8 Maret lalu. Single tersebut menjadi soundtrack film yang dibintangi Kyohei Takahashi, berjudul And Yet, You Are So Sweet (Nanoni, Chigira-kun ga Amasugiru).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut obrolan CNNIndonesia.com dengan Joichiro Fujiwara dari Naniwa Danshi. Jawabannya telah disesuaikan agar lebih mudah dipahami.
[Gambas:Video CNN]
Hai, Jo! Bisa ceritakan terlebih dulu tentang single terbaru Naniwa Danshi yang berjudul Special Kiss?
Lagu debut Naniwa Danshi yang berjudul Ubu LOVE itu nuansanya kawaii, imut. Kalau Special Kiss itu beda. Suasananya agak lebih dewasa dan genrenya medium ballad.
Selain itu, apa yang spesial dari Special Kiss?
Salah satu member kami, Kyohei Takahashi, itu menjadi pemeran utama dalam sebuah film. Single ini menjadi soundtrack-nya. Jadi, kalian bisa mendengarkan single ini ketika nonton filmnya di bioskop.
Selain Special Kiss, Jo suka lagu apa dari single tersebut?
Di dalam single Special Kiss, ada lagu yang berjudul Haruzora. Itu lagu untuk kelulusan. Di Jepang, bulan Maret itu musimnya lulus sekolah. Jadi, ini seperti lagu pendukung musim tersebut bagi mereka yang bakal menghadapi lingkungan baru di bulan April.
Lagu ini (Haruzora) juga punya rasa yang berbeda dari Special Kiss, makanya saya suka lagunya. Genrenya itu juga medium ballad, agak mirip Special Kiss. Tapi, makna lagunya berbeda.
Jo sudah nonton filmnya Kyohei?
Sudah! Filmnya menggemaskan. Bikin hati deg-degan.
Saya nontonnya barengan enam member Naniwa Danshi yang lain. Saat itu, yang lain juga teriak kyaa! Kyaa! Wuuu! Terus, Kyohei menyuruh kami setop menggoda dia.
Omong-omong, katanya Jo habis liburan ke Australia, ya?
Betul! Saat tahun baru kemarin, saya punya waktu liburan selama seminggu. Itu pengalaman pertama saya ke Australia seorang diri. One people. Alone. Liburannya seru banget.
[Gambas:Youtube]
Lanjut ke sebelah...
Jo pergi ke mana saja saat itu?
Saya mengunjungi Opera House dan akuarium di Sydney. Waktu itu saya enggak mengerti bahasa Inggrisnya akuarium. Jadi (saya bertanya ke orang), "Excuse me, where is that many many fish building? Many, many fish. Sea. No, no, many, many fish. Many people visit. Children, family, many visitor."
(Lalu orang tersebut menjawab) "Aquarium?" "Yes, aquarium! Where is the aquarium?" Orang itu lalu menjelaskannya kepada saya.
Berarti enggak tersesat di sana?
Enggak. Orang-orang di sana baik banget. Saya sering diberi petunjuk arah jalan oleh mereka. "Okay, together," kata mereka. Saya pernah diantar sampai ke halte bus. Baik-baik banget orang di sana.
Kenapa pilih liburan ke Australia?
Australia itu perbedaan waktunya enggak terlalu jauh dari Jepang. Tapi, musimnya jauh berbeda. Di Jepang saat itu lagi dingin, tapi di sana panas. Saya ingin punya pengalaman yang berbeda saja.
Terus, waktu masih SMP saya sering lihat gambar Opera House saat pelajaran bahasa Inggris. Gara-gara itu saya jadi pengin coba pergi ke sana saat liburan dan melihatnya dengan mata kepala saya sendiri.
Soal perbedaan waktu, ada kesulitan menghadapi negara yang perbedaan waktunya jauh?
Ini gara-gara pergi sendiri saja, sih. Aku juga pengin ke negara-negara yang perbedaan waktunya jauh dari Jepang, tapi pelan-pelan. Misalnya, ke Brasil atau Argentina. Tapi, mesti secara bertahap.
Ada kesulitan lain selama di Australia?
Soal koala. Saya, tuh, pengin banget lihat koala karena belum pernah lihat sebelumnya. Waktu saya ingin pergi ke kebun binatang, ternyata saat itu lagi tutup. Gara-gara lagi tutup, jadinya saya cuma bisa lihat koala di museum, deh. Hahaha.
[Gambas:Video CNN]
Selama di sana, ada yang sadar enggak ini Joichiro Fujiwara dari Naniwa Danshi?
Waktu itu, sih, enggak ada. Tapi, waktu saya lagi siaran di radio, ada temannya pendengar saya yang tinggal di Australia. Pendengar ini sering merekomendasikan temannya soal Naniwa Danshi dan menyuruh nonton YouTube kami.
Waktu temannya ini nonton YouTube kami, dia bilang kayaknya pernah lihat wajah saya (di Australia). Tapi, temannya bilang enggak mungkin.
Terus, saat saya akhirnya cerita soal Australia, si temannya akhirnya sadar kalau itu beneran saya yang dia lihat di sana. Jadi, ya sebenarnya ada juga yang sadar. Worldwide.
Lanjut ke sebelah...
Nah, omong-omong soal worldwide, Naniwa Danshi punya rencana untuk menjangkau ke seluruh dunia enggak, sih?
Sekarang, sih, belum ada. Kalau melihat kolom di komentar di YouTube itu sudah pasti banyak yang dari Jepang, 'kan. Tapi, ternyata banyak juga yang berkomentar dengan bahasa asing. Karena kami ternyata juga banyak didukung dari penggemar luar negeri, pengin juga menemui penggemar kami secara langsung. Lewat konser misalnya.
Kalau pendapat member Naniwa Danshi yang lain bagaimana?
Waktu film salah satu member kami, Micchi, tayang di Korea Selatan, ternyata banyak juga penggemarnya di sana. Bahkan, cara pengucapan "Micchi" di Jepang dan Korea itu berbeda. Itu menarik banget. Jadi, yang lain juga ingin punya pengalaman itu juga.
Kalau Jo sendiri inginnya pergi ke mana?
Indonesia. Saya sebenarnya sering mendengar nama Indonesia. Sepertinya kami juga pernah mengatakan ingin pergi ke sana saat kami bertujuh diwawancara. Jadi, saya merasa punya tanggung jawab [untuk mewujudkannya]. Jadi, Johnny's... tolong ya. Hahaha.
Mengapa penting bagi kalian untuk bisa diakui secara internasional?
Pada dasarnya, saya ingin membuat banyak orang tersenyum tidak peduli apa negaranya. Saya tidak bisa bahasa Indonesia, tapi perasaan kami kepada mereka tetap bisa tersampaikan dan terhubung. Itu melewati batas kewarganegaraan karena kita sama-sama tinggal di satu Bumi yang sama.
Kalau begitu, bagaimana cara kalian menyebarkan nama Naniwa Danshi ke seluruh dunia?
10-20 tahun yang lalu mungkin kami tidak ada keinginan untuk punya nama di luar Jepang. Tapi, sekarang sudah zamannya media sosial. Ada Instagram, Twitter, YouTube. Enggak cuma Jepang yang bisa mengenal kami, tapi sekarang orang-orang di luar negeri pun bisa dengan menggunakan medium itu.
Menurut Jo, seperti apa Naniwa Danshi dalam lima tahun mendatang?
Big star! Indonesia? Jepret-jepret [suara kamera foto]. "Wah, mereka datang!" Kyaa! Kyaa!
Five years? No. Tomorrow! Besok pun kami bisa menjadi superstar jika mengamininya dalam hati. Hahaha.
Jo ingin seperti Micchi yang disambut meriah di Korea?
Betul! Airplane. [Lalu Jo membuat gestur pesawat mendarat]. Kyaa! Saat konser pun begitu. Kyaa! Kyaa! Hahaha.
[Gambas:Video CNN]
Berarti Jo belum merasa diteriaki seperti itu oleh penggemar?
Di Jepang, iya. Di luar negeri, belum. Kami ingin tampil di TV luar negeri sambil diteriaki oleh penggemar, lalu kami pasang muka sok keren. Hahaha.
Naniwa Danshi punya banyak penggemar di Indonesia, lho! Bahkan Nanifam di Indonesia gemar bikin acara untuk merayakan ulang tahun kalian.
Wah, saya baru pernah dengar ini. Kalau komentar [di media sosial], sih, pernah baca. Tapi, kalau soal acara ini pertama kali saya mendengarnya. Saya senang jika kami bisa membuat mereka tersenyum. Kami akan berusaha keras agar bisa tampil di Indonesia!