Yokohama, CNN Indonesia --
Dari balik tirai merah, Travis Japan muncul mengendarai limosin putih dengan penuh gaya. Limosin itu menggantung di atas panggung, bak terbang di atas langit, dikendarai untuk satu tujuan: kampung halaman mereka di Jepang.
"Tadaima," teriak Chaka, leader Travis Japan, di balik kemudi limosin.
Satu sapaan itu Chaka sampaikan kepada 10 ribu penggemarnya yang berada di Pia Arena MM, Yokohama, bahwa Travis Japan sudah pulang--sesuai dengan konsernya yang bertajuk Travis Japan Debut Concert Tour 2023 THE SHOW ~Tadaima, Okaeri~.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tajuk konser itu benar-benar menggambarkan kembalinya Travis Japan yang telah menyelesaikan misi perantauannya dari Amerika Serikat selama tujuh bulan dan pulang untuk menemui para penggemarnya.
Energi yang diberikan ketujuh anggota sejak pertama kali muncul dari limosin itu luar biasa. Chaka, bersama Umi, Shime, Noel, Shizu, Genta, dan Machu tidak memberikan kesempatan barang satu detik pun untuk menurunkan semangat mereka.
Karena, tidak adil bagi penggemar yang cuma memiliki satu kali kesempatan menyaksikan konser tersebut tapi hanya mendapatkan penampilan setengah-setengah dari grup yang mereka idolakan.
[Gambas:Instagram]
Menyaksikan konser debut Travis Japan tidak seperti menyaksikan konser musik pada umumnya yang hanya menyuguhkan musik dan gimmick di atas panggung. Mereka menyuguhkan sebuah all-rounder konser berdurasi 2,5 jam yang menjadi ajang unjuk gigi bakat.
Travis Japan memiliki cap sebagai sebuah grup dengan tarian yang kompak. Itu betul dan sudah terbukti. Tapi, mereka juga memiliki beragam "senjata" lain yang dipamerkan dalam konser debut itu.
Mereka melakukan tap dancing untuk lagu 夢のHollywood (Yume no Hollywood, Impian Hollywood -red) dilengkapi sebuah tongkat, Noel bermain piano sambil bernyanyi untuk Happy Groovy versi jazz, memberikan penampilan wadaiko (alat musik Jepang jenis drum -red) oleh Genta untuk VOLCANO, hingga menggelar konser yang penuh tema.
Ketujuh member itu membagi konser menjadi empat tema: Hollywood, Electronics, JAPANESQUE, dan ditutup dengan street. Lagu-lagu yang ditampilkan di tiap bagian tidak mengingkari temanya. Begitu detailnya penampilan yang ingin mereka berikan, hingga penampilan lagu unit para member juga menyesuaikan temanya.
Menyaksikan konser THE SHOW ini juga sekaligus membuat saya menjadi saksi perkembangan mereka, baik sebagai grup maupun individu. Saya baru mengikuti perjalanan Travis Japan selama kurang lebih satu tahun terakhir. Namun, bagi saya yang terhitung sebagai Traja-tan baru, saya bahkan bisa merasakan perkembangan mereka yang pesat.
Dalam konser ini, mereka menyuguhkan berbagai variasi genre tarian, mulai dari kontemporer, jazz, broadway, hingga hip hop. Kualitas menari mereka memang sudah bagus sejak dulu. Tapi, memberikan penampilan yang selalu maksimal dan penuh energi untuk total 23 pertunjukan di 5 kota dan disaksikan total 235 ribu orang, itu gila--dalam konotasi yang baik.
Travis Japan juga tidak ditemani oleh Johnny's Jr. (grup junior yang belum debut) yang biasanya menjadi penari latar konser-konser senior mereka. Mereka membuktikan bahwa meskipun hanya bertujuh, mereka tetap bisa menguasai panggung. Semua mata jadi fokus tertuju hanya kepada mereka.
[Gambas:Video CNN]
Lanjut ke sebelah...
Yang paling membuat saya tergugah adalah perkembangan vokal Travis Japan. Jujur, saya punya kecemasan terhadap salah satu member yang bertugas untuk menyanyikan bagian notasi tinggi di lagu GET ALIVE dan Together Now.
Saya takut dia bakal "tersandung" seperti yang sudah-sudah. Tapi, kini vokal member itu sudah jauh lebih stabil.
Bangga rasanya bisa menyaksikan secara langsung perkembangan Travis Japan hingga bisa berada di titik ini.
Bicara soal hal selain konten konsernya, saya sangat tergugah dengan betapa rapinya penyelenggaraan konser di Jepang, khususnya konser Johnny & Associates karena ini pertama kalinya saya menghadiri konser agensi itu secara langsung.
Pia Arena MM terletak benar-benar di pinggir jalan raya, berada di antara gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. Dengan hadirnya belasan ribu penggemar yang berada di satu lokasi yang sama, terbesit di benak keadaan di sana bakal riweuh. Nyatanya tidak begitu.
Para penonton tetap mengikuti aturan lalu lintas, berbaris untuk mengantre pembelian merchandise sesuai jadwal yang telah terdaftarkan, masuk ke arena konser dengan tertib, hingga duduk sesuai dengan nomor yang telah diatur.
Sasuga nihonjin.
 Travis Japan menyuguhkan empat tema untuk konser debut: Hollywood, Electronics, JAPANESQUE, dan street. (dok. Johnny & Associates) |
Salah satu peraturan dalam setiap konser Johnny & Associates, penonton dilarang untuk melambaikan penlight dan uchiwa (kipas khas Jepang -red) lebih tinggi dari level dada. Peraturan ini dibuat agar tidak menghalangi pemandangan penonton di belakang mereka.
Sehingga, selama konser berjalan, saya memerhatikan dari kejauhan bahwa penonton mematuhi peraturan ini karena ingin konser berjalan dengan aman dan nyaman bagi semua. Tidak heran jika mereka juga sudah terbiasa dengan peraturan ini karena mungkin sudah berulang kali menyaksikan konser grup-grup agensi tersebut.
Begitu pula ketika konser sudah rampung. Pembubaran konser di Jepang sangat berbeda dengan Indonesia. Penonton dimohon untuk bersabar menunggu arahan para staf yang bertugas hingga dimobilisasi keluar ruangan sehingga tidak berjubel seperti yang selalu terjadi di sini. Mereka pun menurut.
Keluar dari arena konser dan menghirup udara segar lagi, tidak ada rasa kesal dalam diri saya sama sekali saking rapinya segalanya berjalan. Yang ada hanyalah rasa lega dan puas karena saya disuguhkan sebuah konser yang rapi dan tertib dari awal hingga akhir, serta tentu saja sangat menyenangkan dan menghibur.
Konser debut Travis Japan ini jauh di atas ekspektasi saya. Biasanya, penyelenggaraan konser setidaknya memiliki cemong di sana-sini, misalnya penyusunan setlist yang kurang pas, kostum yang kurang cocok, atau pun visual panggung yang kurang maksimal.
Kekhawatiran itu tidak saya temui di konser debut Travis Japan. Apalagi, konser ini hanya dirancang dalam hitungan bulan--di antara debut mereka bulan Oktober 2022 dan pagelaran konser pertama kali pada Januari 2023.
[Gambas:Instagram]
Travis Japan tetap mampu memproduksi konser yang berkualitas dan menetapkan standar yang tinggi bagi sebuah konser debut.
Bagaimanapun, Travis Japan berusaha membayar penantian Traja-tan yang setia menunggu kepulangan mereka dengan penuh kesabaran. Konser debut THE SHOW ini menjadi bukti konkretnya.
Dengan penuh kepercayaan diri, saya memberikan nilai sempurna bagi setiap lini konser ini.
Travis Japan, okaerinasai!
[Gambas:Video CNN]