Di Episode 5, ada adegan di mana aku bermain dengan gembira bersama anak-anak sambil memercikkan air tepung, dan saya ingat benar-benar bermain habis-habisan saat syuting adegan itu. Saya senang merasa seperti anak-anak lagi dan hanya tenggelam dalam adegan.
Dan setelah itu adegan Choon-ho, untuk pertama kali, beri mereka perintah yang emosional, bukan rasional. Saya ingat harus terus menahan air mata saat mengucapkan kalimat Choon-ho mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya kepada anak-anak untuk pertama kalinya. Saat memerankan Choon-ho, saya pikir itu adalah dialog paling berkesan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Park Eun-young pergi setelah episode 2 tapi saya terus pergi ke lokasi syuting sesekali dalam tujuh bulan mendatang bahkan setelah saya menyelesaikan syuting.
Pertama kali saya memasuki ruang kelas, ketika mendengar suara tembakan, dan hari kematianku, aku ingat semuanya saat-saat itu. Sangat menyenangkan melihat semua orang secara bertahap menjadi lebih dekat dan lebih erat, tidak seperti kondisi di awal.
![]() |
Sangat menyenangkan karena saya syuting dengan aktor seumuran. Ketika kami syuting di lokasi lain, kami akan tidur bersama, saat kami syuting di pantai, kami akan pergi keluar di malam hari untuk bermain. Rasanya seperti melakukan perjalanan sekolah.
Adegan saya yang paling berkesan adalah saat kehilangan segalanya, hancur, dan saat mencoba menekan emosiku.
Saya tidak bermaksud mengatakan akting menangis saya adalah yang terbaik... apa yang terjadi sebelum dan sesudah adegan itu benar-benar mengerikan dan sulit untuk karakternya, itu benar-benar tidak dapat dipercaya, dan terasa sangat putus asa, seperti jika semuanya telah berakhir.
Saya sangat menyukai perasaan dramatis semacam itu dan saya masih mengingatnya dengan jelas sekarang.
Saya tidak yakin apakah akan bertahan tetapi kepribadian saya adalah tipe yang berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Saya tidak yakin apakah itu akan membantu saya bertahan hidup.
Selama mereka tidak menyerang saya, saya mungkin bisa bertahan. Sejak muda, saya sudah sering mendengar bahwa saya tipe orang yang dapat hidup dengan baik di mana pun saya berada.
Ini mungkin terdengar buruk tapi saya pikir Anda harus benar-benar egois, curang, dan oportunis untuk bertahan hidup seperti situasi apokaliptik. Kim Ki-hae bukan orang seperti itu jadi saya pikir akan sulit bagi saya untuk bertahan.
Ketika syuting di ruang kelas, saya melihat barang-barang yang saya gunakan sebelumnya, seperti meja belajar. Saya rasa itu menghadirkan kembali kenangan (bersekolah).
Saya jadi mengenang masa-masa bersekolah ketika syuting Duty After School. Saya juga memikirkan karakter saya, ketika teman-teman menghadapi kesulitan.
Di Korea, makan siang disiapkan sekolah. Sudah enam tahuns sejak saya terakhir makan makanan sekolah. Tapi karena kami syuting di sekolah, saya tak merasa sekolah seperti enam tahun lalu, tapi enam hari lalu.
Ketika orang membicarakan masa sekolah mereka, pasti bicarakan cinta monyet. Tapi saya tidak begitu yakin soal itu hahahahahha! Melihat kisah cinta siswa Korea populer di luar negeri dan digambarkan dalam drama, sepertinya sangat jelas bernostalgia dengan kisah cinta di sekolah.
Seandainya dulu saya mengalami kisah cinta di sekolah, saya yakin itu bisa membantu saya saat syuting.
![]() |
Jika saya bisa berbicara dengan diri saya di masa sekolah, saya ingin berkata, "Nikmati waktumu, bahkan lebih bebas lagi."
Saya ingin memberikan dukungan dan keberanian kepada diri saya di masa sekolah dan berkata, "Nikmati setiap momen dengan maksimal, alami kisah cinta dan dalami kehidupanmu."
Saya ingin berkata, "Jatuh cinta lah!!"
Duty After School memiliki 10 episode yang dibagi menjadi dua bagian. Enam episode pertama sudah tayang pada 31 Maret.
Sedangkan episode 7 dan 8 akan tayang 22 April pukul 20.15 WIB di tvN Asia. Episode 9 dan 10 Duty After School akan tayang Minggu (23/4).