Jakarta, CNN Indonesia --
Teluh Darah merupakan proyek terbaru Kimo Stamboel, sutradara yang telah mengerjakan sejumlah film horor hit. Beberapa di antaranya, DreadOut (2019), Ratu Ilmu Hitam (2019), hingga Ivanna (2022).
Serial ini dibintangi sederet aktor papan atas Indonesia. Selain Deva dan Mikha, Teluh Darah dibintangi Shenina Cinnamon, Kiki Narendra, Lukman Sardi, Ence Bagus, hingga Imelda Therinne.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teluh Darah mengisahkan teror ilmu hitam yang menghantui Wulan (Mikha Tambayong) dan seorang pemuda bernama Esa (Deva Mahenra).
Wulan dan Esa akhirnya bertemu setelah mengetahui keluarga mereka memiliki ikatan di masa lalu. Teluh Darah memiliki 10 episode yang tayang setiap Sabtu mulai 25 Februari.
 Teluh Darah mengisahkan teror ilmu hitam yang menghantui Wulan (Mikha Tambayong) dan seorang pemuda bernama Esa (Deva Mahenra). (Disney+ Hotstar) |
Berikut fakta-fakta di balik serial Teluh Darah.
1. Syuting dengan belatung asli
Belatung kerap muncul di beberapa adegan dalam film ini sebagai salah satu bentuk teluh. Ternyata, belatung yang dihadirkan itu adalah asli.
"Para pemain seperti Mikha, Deva, dan lain-lain, berani syuting dengan belatung asli. Mereka santai dan mau akting dengan melihat langsung hewannya," kata Kimo Stamboel dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (27/4).
[Gambas:Video CNN]
2. Melibatkan penasihat spiritual
Kimo Stamboel melibatkan penasihat spiritual untuk menceritakan teror teluh yang kerap terjadi di kehidupan nyata. Oleh sebab itu, serial ini memang menyajikan kisah horor yang memang pernah terjadi.
"Penasihat spiritual tersebut menceritakan pengalamannya terkait teluh, apa saja yang terjadi, dan bagaimana proses teluh menyerang orang lain. Semua itu kita tuangkan dalam penulisan skrip," ungkap Kimo Stamboel.
Lanjut ke sebelah...
3. Latihan khusus fisik dan bahasa Osing
Para pemain seperti Mikha Tambayong, Deva Mahenra, dan Justin Adiwinata harus melakukan latihan khusus untuk membawakan adegan-adegan fisik. Sebab, banyak adegan fisik yang cukup keras,
Selain itu, Kimo Stamboel menyebut para pemain juga lakukan latihan khusus berdialog dengan bahasa Osing. Hal itu dilakukan demi menguatkan sisi otentik saat memerankan adegan masa lalu yang berlatar di Banyuwangi pada 1998.
4. Suasana syuting
Cerita yang ditampilkan dalam Teluh Darah membuat serial ini terkesan menakutkan, berat, dan sangat serius. Padahal, kata Kimo Stamboel, suasana syuting justru terkesan menyenangkan, seru, dan banyak canda tawa di lokasi syuting.
Meski begitu, ketika syuting mulai, baik pemain dan kru bisa langsung kembali serius dan fokus pada peran masing-masing.
[Gambas:Video CNN]
5. Adegan terfavorit dan tersulit Kimo Stamboel
Sutradara ungkap adegan terfavorit dan tersulit dalam serial berjumlah 10 episode ini. Dia menyebut adegan favoritnya yaitu saat adegan keluarga Wulan makan malam bersama.
"Karena bisa menampilkan kehangatan keluarga dengan indah dan natural," ucap dia.
Sedangkan untuk yang tersulit, Kimo mengatakan ada pada adegan di jembatan kecil.
"Kita harus syuting pada tengah malam sebelum matahari terbit, dengan berbagai properti dan equipment berat yang kita bawa untuk keperluan syuting, dan jembatannya juga sangat kecil jadi selama syuting bawaannya khawatir terus. Tapi untungnya tetap lancar semuanya," ujarnya.
[Gambas:Youtube]