Jakarta, CNN Indonesia --
Guardians of the Galaxy Vol 3 resmi tayang di Indonesia pada Rabu (3/5). Kali ini, penggemar Marvel akan berkenalan dengan villain bernama High Evolutionary yang diperankan oleh Chukwudi Iwuji.
Dalam Guardians of the Galaxy Vol 3, geng Peter Quill akan berhadapan dengan High Evolutionary yang memiliki masa lalu dengan Rocket yang masih misterius bagi geng Guardians.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut profil High Evolutionary.
Saat berbincang dengan Collider yang tayang pada Juli 2022, Iwuji menggambarkan bahwa High Evolutionary adalah seorang narsistik dan sosiopat, tapi menawan.
"Dia narsis, sosiopat, tapi sangat menawan. Saya tidak terbayang karakter yang lebih baik untuk bisa bergabung ke MCU dengan kemampuan yang lebih baik," kata Iwuji.
"Ada sesuatu yang Shakespeare banget tentang dia, ada sesuatu yang sangat gelap secara emosional, dan karakter dia sangat menyenangkan di atas semua itu," lanjut pemain teater Royal Shakespeare Company tersebut.
Gambaran Iwuji tersebut memang menggambarkan karakter High Evolutionary yang aslinya bernama Herbert Edgar Wyndham tersebut. Karakter villain ini pertama kali muncul di komik The Mighty Thor #134 yang rilis pada November 1966 dan diciptakan oleh Stan Lee dan Jack Kirby.
 Herbert Edgar Wyndham dikisahkan adalah seorang pria asal Manchaster, Inggris, yang memiliki kecerdasan dan minat luar biasa akan genetika makhluk hidup pada dekade 1930-an. (dok. Marvel) |
Herbert Edgar Wyndham dikisahkan adalah seorang pria asal Manchaster, Inggris, yang memiliki kecerdasan dan minat luar biasa akan genetika makhluk hidup pada dekade 1930-an.
Wyndham terinspirasi dari seorang ahli genetika biologi, Nathaniel Essex, dan mulai sering melakukan eksperimen dengan manipulasi genetika. Ia semakin menekuni soal evolusi dan genetika saat berhasil menjadi mahasiswa Oxford University.
Hingga ketika Wyndham menghadiri sebuah konferensi di Jenewa, ia didekati dengan sosok misterius yang memberikan sebuah kode untuk membongkar misteri genetika.
Penasaran, Wyndham menggunakan kode tersebut dan berhasil membuat serum yang memungkinkan terjadinya perubahan genetik. Temuan itu membuat dia didepak dari Oxford karena kontroversial.
Namun Wyndham tak berhenti. Berbagai eksperimen terus dilakukannya, mulai dari mengubah simpanse menjadi humanoid, hingga bereksperimen dengan uranium bersama ilmuwan Jonathan Drew.
 High Evolutionary bernama asli Herbert Edgar Wyndham. Karakter villain ini pertama kali muncul di komik The Mighty Thor #134 yang rilis pada November 1966. (dok. Marvel) |
Kerja sama dengan Jonathan Drew ini juga sekaligus melibatkan Wyndham dalam proses penyembuhan anak Drew, Jessica, yang kala itu sakit keras. Namun hasil eksperimen itu kemudian membuat Jessica menjadi Spider-Woman.
Bukan hanya terlibat dalam penciptaan sosok Spider-Woman, Wyndham terus mengeksplorasi genetika hingga akhirnya menciptakan makhluk separuh manusia atau humanoid dari hewan yang dikenal sebagai New Man.
Kemampuan Wyndham dalam mengeksplorasi genetika ini sebenarnya didorong dari pandangannya bahwa makhluk hidup yang ada saat ini adalah dalam bentuk sederhana dan rendah.
Lanjut ke sebelah...
Ia beranggapan bahwa makhluk hidup yang ada saat ini perlu dioptimalkan kemampuan genetikanya dan berevolusi menjadi makhluk yang lebih sempurna.
Namun anggapan ini kemudian beralih menjadi obsesi dalam benak Wyndham. Mampu menciptakan 'makhluk' membuat Wyndham menjadi terobsesi menjadi Pencipta.
Dalam kisah di komik, High Evolutionary sempat berkonflik dengan Thor dan Man-Beast yang merupakan salah satu New Man yang ia ciptakan.
Merasa Bumi terlalu sempit untuk dirinya, ia membuat benteng tersendiri dan memilih untuk mengeksplorasi luar angkasa. Bahkan lebih jauh, ia ingin menciptakan sebuah tempat sebagai 'Bumi' yang lain alias Counter-Earth.
Di Counter-Earth itulah, High Evolutionary menciptakan ekosistem baru persis Bumi dan mengisinya dengan makhluk yang ia ciptakan dan ia anggap memiliki karakter dan sifat genetika lebih baik dari yang ada di Bumi.
 High Evolutionary memiliki andil dalam kelahiran kembali makhluk rekayasa genetika yang diberi nama Adam Warlock. (dok. Marvel) |
Dalam perjalanan ini lah, High Evolutionary memiliki andil dalam kelahiran kembali makhluk rekayasa genetika yang diberi nama Adam Warlock. High Evolutionary memberikan Warlock tujuan, arahan, dan bagian dari Soul Stone.
Dalam semesta Marvel, High Evolutionary memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang biologi, kimia, medis, fisika, teknik, psikologi manusia, ilmu komputer, dan sibernetika.
Di Guardians of the Galaxy Vol 3, High Evolutionary juga memiliki kemampuan telekinetik yang sangat kuat.
Saat wawancara dengan Extra yang tayang 28 April 2023, penulis yang juga sutradara Guardians of the Galaxy Vol 3, James Gunn menyebut High Evolutionary sebagai villain "paling kejam" di semesta Marvel.
Guardians of the Galaxy Vol. 3 menampilkan aksi geng pelindung luar angkasa dengan misi menyelamatkan nyawa salah satu anggota mereka, Rocket.
Geng Guardians memilih untuk menetap di Knowhere bersama penduduk dari berbagai planet usai peristiwa Avengers: Endgame (2019).
Mereka banyak menghabiskan waktu untuk menjaga Knowhere sambil sesekali pergi untuk menjalankan misi penyelamatan di planet lain. Di samping itu, Peter Quill alias Star-Lord (Chris Pratt) masih bergulat dengan hatinya karena Gamora (Zoe Saldana) ternyata masih hidup.
[Gambas:Youtube]
Namun, situasi itu justru membuat Star-Lord galau karena sang kekasih sama sekali tidak memiliki memori tentang dirinya.
Guardians of the Galaxy Vol. 3 kembali ditulis dan diarahkan oleh James Gunn. Film ini juga menjadi perpisahan James Gunn dengan MCU karena sang sutradara resmi menjadi co-CEO DC Studios.
Sejumlah aktor akan kembali bergabung dalam film tersebut, seperti Chris Pratt, Zoe Saldana, Karen Gillan, Vin Diesel, Dave Bautista, hingga Pom Klementieff.