Jakarta, CNN Indonesia --
Saya sempat bertanya-tanya ketika promotor Dyandra Global Edutainment mengumumkan venue konser Red Velvet di Indonesia hanya memakai satu hall Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD.
Sebab, Girl group besutan SM Entertainment itu sudah nyaris satu dekade berkiprah di Kpop, dan punya basis penggemar yang besar dan loyal. Apalagi, Red Velvet 4th Concert : R to V in JAKARTA merupakan konser solo perdana mereka di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pikiran serupa pun tampaknya bersarang dalam benak ReVeluv, sebutan penggemar Red Velvet. Mereka yang begitu menantikan Irene, Joy, Wendy, Seulgi, dan Yeri mau tak mau harus bersaing sengit untuk mendapat tiket.
Semua tak lepas dari animo ReVeluv yang terlihat begitu tinggi, sedangkan kapasitas venue konser relatif lebih kecil dari nama-nama besar yang pernah tampil di ICE BSD.
Namun, pertanyaan saya akhirnya terjawab ketika menyaksikan langsung konser tersebut. Dengan situasi itu, Red Velvet berhasil membawakan aksi panggung berkualitas yang begitu intim dengan penggemar.
 Review R to V in JAKARTA: Meski digelar di venue yang lebih kecil, Red Velvet berhasil membawakan aksi panggung berkualitas yang begitu intim dengan fan. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim) |
Kesan tersebut mulai terasa sejak saya memasuki venue sekitar pukul 14.00 WIB. Ribuan ReVeluv terlihat sudah memadati area penonton, menunggu dengan sabar dan tertib.
Satu hall ICE BSD mungkin tak bisa menampung hingga puluhan ribu orang, tapi semangat penggemar terasa hingga berlipat ganda. Salah satu buktinya ketika penggemar bergemuruh menyambut Irene, Wendy,Seulgi, danYeri saat naik ke atas panggung.
Red Velvet mulai mengguncang panggung 40 menit setelah saya menunggu. Nomor-nomor hit girl group itu mulai dibawakan, seperti Feel My Rhythm, BAMBOLEO, dan LP.
Lautan hitam-merah itu semakin berwarna saat pendar lightstick ReVeluv memancar. Fan juga terlihat tetap penuh antusias meski desain panggung serta layar pendukung tidak terlalu "wow".
"Halo, aku Wendy. Senang bertemu dengan kalian!" sapa Wendy usai tiga lagu pertama dibawakan.
Wendy dan tiga member lainnya memanfaatkan banyak waktu melempar sapaan hingga mengungkapkan kesan mereka di sela-sela pertunjukan. Seperti saat Seulgi menanyakan kabar dalam bahasa Indonesia, diikuti salam dari Yeri serta Irene.
Suasana menjadi semakin hidup usai obrolan itu, yakni ketika mereka membawakan Ice Cream Cake, Oh Boy, On A Ride, hingga Eyes Locked, Hand Locked. Red Velvet dan ReVeluv bagaikan mesin yang sudah panas dan siap membakar semangat hingga puluhan menit berikutnya.
Di samping itu, apresiasi patut diberikan untuk Red Velvet dalam menyikapi Joy yang absen karena masalah kesehatan. Mereka tidak berupaya menggantikan posisi Joy karena sang idol memang tidak tergantikan.
Lanjut ke sebelah...
Alih-alih mengisi kekosongan tersebut, Red Velvet justru 'menghadirkan' Joy lewat cara yang manis. Idol bernama lengkap Park Soo-young itu muncul lewat video rekaman dirinya setiap bagian lagu miliknya mengalun.
Kehadiran Joy yang hanya muncul di layar itu nyatanya tetap terasa, terbukti dengan teriakan penonton setiap kali wajahnya terpampang. Kru produksi juga berhasil menciptakan perpindahan video taping dan live secara optimal.
Lagu-lagu lain dari berbagai album atau EP Red Velvet masih terus menghibur penggemar pada sore itu. Irene Cs meramu setlist dengan kombinasi yang cukup rata dari rilisan lama hingga baru.
Sebut saja Queendom (2021), Bing Bing (2019), Red Flavor (2017), hingga I Just (2017). Namun, EP The ReVe Festival 2022 - Birthday mendominasi setlist konser itu karena semua nomor di dalamnya dibawakan oleh Yeri dkk.
Interaksi antara Red Velvet dengan penggemar lagi-lagi menjadi poin plus konser edisi ini. Irene, Seulgi, Wendy, dan Yeri silih berganti mengungkapkan perasaan hingga berbagi cerita di balik aksi panggung mereka.
[Gambas:Photo CNN]
Member juga berupaya membangun obrolan dua arah sehingga tak terkesan normatif. Seperti mengomentari gimik para penggemar hingga menciptakan gerakan ombak bersama ReVeluv dengan melambaikan tangan.
Gestur lain yang patut diapresiasi yakni ketika ReVeluv menyanyikan lagu Day 1 sebagai salah satu fan project mereka, kemudian dibalas dengan pujian langsung oleh member di atas panggung.
Peristiwa tersebut rasanya menjadi momen kunci yang berhasil menciptakan suasana intim serta menyatukan Red Velvet dan ReVeluv Indonesia.
Puncaknya, mereka membawakan single hit Bad Boy dan Psycho disusul dengan sederet encore termasuk Russian Roulette dan Zimzalabim yang begitu dinanti ReVeluv.
Red Velvet 4th Concert : R to V in JAKARTA menciptakan suasana konser yang penuh energi, tapi tetap dekat dengan fan berkat interaksi tulus para member.
Hal itu saya rasa banyak dipengaruhi oleh pengalaman Red Velvet sebagai girl group, serta loyalitas ReVeluv yang sudah mendukung sang idola sejak lama.
 Review konser: Red Velvet 4th Concert : R to V in JAKARTA menciptakan suasana konser yang penuh energi, tapi tetap dekat dengan fan berkat interaksi tulus para member. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim) |
Di sisi lain, promotor Dyandra berhasil memenuhi kebutuhan fan dengan pelayanan serta fasilitas terbaiknya. Saya nyaris tidak menemukan masalah atau keluhan dari penonton selama berada di lokasi.
Belum lagi kesediaan mereka memberi ruang bagi ReVeluv untuk berekspresi lewat fan project, atau berbagai aktivasi lainnya di fanzone dekat venue.
Reputasi Red Velvet rasanya juga benar-benar terbukti dalam konser kali ini. Dengan demikian, gagasan Dyandra memboyong lagi Red Velvet dalam kapasitas jauh lebih besar nantinya layak dicoba.