Pentolan Smashing Pumpkins Billy Corgan yakin kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) akan mengubah pakem musik untuk selamanya.
Menurut Corgan, jika dimanfaatkan dengan baik, maka AI dapat berperan menjadi senjata paling ampuh bagi para musisi muda untuk menguasai pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AI bakal mengubah musik untuk selamanya," cetus Corgan saat berbicara di siniar milik DJ Zach Sang, seperti dilansir via NME, Selasa (23/5).
Corgan percaya jika AI dapat menuliskan lagu dengan optimal tanpa harus bersusah payah memeras ide sang pencipta. Selain itu, Corgan memercayai bahwa suatu saat nanti lagu ciptaan AI akan laku keras di industri.
"Mereka tidak akan menghabiskan 10.000 jam di bawah basement seperti yang aku lakukan," sindir Corgan, membandingkan pola penciptaan lagu masa kini dengan miliknya di masa lalu.
Lebih lanjut, Corgan kemudian menjabarkan cara 'bekerja sama' dengan AI. Mulanya ia menganalogikan cara kerja seorang rapper yang kerap memilih ketukan dari beberapa orang berbeda.
Tugas tersebut, menurut Corgan, sangat mudah untuk diaplikasikan melalui AI. Hal itu pun menginspirasinya untuk membuat karya dengan cara yang sama.
"'Hai, AI. Beri saya 50 ketukan dari 50 lagu rap terbaik sepanjang masa. Hmm, rasanya saya suka nomor 37'," ujarnya membayangkan bekerja sama dengan AI. "Itu menginspirasi saya,"
Corgan menolak mengamini jika cara kerja AI di atas dapat merusak dinamika penciptaan lagu. Terlebih, Corgan juga mengaku melakukan yang sama di masa lalu.
"Saya melakukan hal yang sama dulu. Hanya saja cara saya lebih analog. Saya mendengarkan lebih dari 10.000 lagu - jadi apa perbedaannya?" kata Corgan.
Untuk itu, Corgan pun membeberkan perbedaan mendasar soal bagaimana seorang musisi bekerja dengan atau tanpa mengandalkan AI sebagai pusat referensinya.
"Ini murni tentang siapa yang dapat membedakan, bahkan jika itu adalah AI yang pada akhirnya memberikan mereka pilihan," jelas Corgan.
Fenomena ini, menurut Corgan, akan menyulitkan bagi seorang musisi 'murni' dan organik sepertinya. Pasal, ketersediaan pasar akan semakin menipis imbas masifnya gelombang para artis baru yang mengandalkan peranti tersebut.
"Sulit untuk bersaing dengan begitu banyak orang yang tidak bisa menulis lagu tetapi memiliki pemahaman baik. Tidak bisa bernyanyi tapi memiliki Auto-Tune," sindir penulis lagu 1979 itu.
"Kamu kira bakal ada banyak sekali musik buruk yang bakal keluar akhir-akhir ini, itu belum, tunggu saja," tukas Corgan.
Diskusi soal penggunaan AI dalam ranah penciptaan lagu tengah hadir di tengah para musisi senior. Beberapa waktu lalu, mantan pentolan The Police Sting menyatakan manusia akan menghadapi 'pertempuran' melawan AI untuk menulis lagu.
Tak hanya itu, pria asal Inggris itu juga tak yakin jika lagu hasil ciptaan AI dapat dibandingkan dengan lagu hasil ciptaan manusia.
"Kerangka penciptaan musik adalah milik kita, milik manusia. Ini akan menjadi pertempuran yang harus kita lawan dalam beberapa tahun ke depan. Menyelamatkan SDM kita dari gempuran AI," tegasnya.
(far/end)