Bila membandingkan dengan penampilan Suga di Amerika Serikat, aksinya di Jakarta ini tak kalah energik. Memang ada beberapa perbedaan gimik seperti letak panggung dan aksinya terhadap fan, tapi Suga tetap tampil all out tanpa menurunkan standar.
Namun yang jelas, ARMY di Indonesia punya kelebihan tesendiri di mata Suga.
"Jakarta ARMY, you're the best! Mantap!" kata Suga yang disambut riuh bahkan bila ia hanya mengucapkan "the".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suga pun mampu membuat ARMY Indonesia ikut bernyanyi lantang lirik lagu-lagunya selama dua jam konser berlangsung.
Apalagi, mayoritas lagu dalam mixtape dan album solonya itu punya ritme rap yang cepat, intens, dalam bahasa Korea. Sementara itu, selama ini BTS kental dengan musik K-Pop yang "lebih ramah" untuk pendengar musik pop.
Malam itu, Suga juga menunjukkan profesionalitasnya sebagai musisi dunia. Meski sempat terbatuk di tengah konser, ia tetap bisa mengeksekusi semua lagu seorang diri. Apalagi ia adalah member BTS pertama yang menggelar tur solo dunia.
![]() |
Momen batuk itu pula yang jadi bukti kedekatan antara ARMY dengan member BTS. Usai Suga batuk, para ARMY kompak bersorak "gwaenchana" atau "tidak apa-apa" yang menyiratkan pengertian.
"Saya tidak sedang sakit, jadi jangan khawatir. Tapi entah kenapa hari ini saya batuk-batuk," kata Suga merespons para ARMY.
Saat memasuki babak akhir, Suga memilih membawakan tiga lagu encore: D-Day, Amygdala, dan The Last, dengan apik.
![]() |
Tak sedikit ARMY yang menangis saat Suga membawakan Amygdala dengan emosional. Hal ini bisa dipahami lantaran lagu tersebut mengisahkan banyak momen pahit dalam hidupnya.
Seperti, kecelakaan yang pernah ia alami sebelum debut sebagai BTS, operasi jantung ibunya, diagnosis kanker ayahnya, hingga depresi yang pernah ia alami.
"Thank you for the amazing night, Jakarta. See you next year, terima kasih!" ucap Suga sambil tersenyum haru.
Suga memang cool dan tak basa-basi. Ia langsung balik kanan turun panggung usai merampungkan lagu terakhir. Saya dan ARMY Indonesia lainnya rasanya tak percaya dua jam bersama Suga sudah berakhir.
Dua jam aksi di panggung Jakarta itu menjadi pembuktian kualitas Suga sebagai bintang internasional. Ia bukan hanya membuktikan dirinya sebagai member dari boygroup paling besar di dunia saat ini, BTS, tetapi juga kapastitasnya sebagai rapper internasional.
Suga mencetak beberapa rekor dunia melalui album solo perdananya D-Day yang rilis April lalu.
Yonhap News melaporkan Suga mencatat penjualan hari pertama terbesar dengan album D-Day dengan mencatat 1,07 juta penjualan dalam waktu 24 jam setelah tanggal perilisannya pada 21 April lalu.
Dengan konsernya di Negeri Pam Sam saja, Suga mencetak rekor sebagai solois Korea pertama dengan pendapatan konser tertinggi di AS hanya dari dua konsernya di UBS Arena, New York.
Suga juga digadang-gadang merupakan rapper pertama yang menghasilkan lebih dari US$3 juta dolar dari satu konser arena di AS. Tiga pertunjukannya di Los Angeles menghasilkan pendapatan kotor sekitar US$3,1 juta per malam.
Kini, saya dan agaknya ARMY Indonesia yang lain hanya berharap satu hal: Suga dan enam member BTS lainnya akan datang ke Jakarta lagi dengan konser yang jauh lebih besar begitu mereka merampungkan hiatus sementara ini.