Konser Senandung Rindu pada akhir pekan lalu tak hanya menjadi kesempatan fan bisa bernostalgia dengan penyanyi lawas. Konser yang diselenggarakan CNN Indonesia itu juga menjadi 'tujuan utama' para kolektor piringan hitam.
Para kolektor ke sana bukan untuk membeli atau menambah koleksi piringan hitam mereka, melainkan untuk 'legalisasi' vinyl yang telah mereka miliki.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunderi menjadi salah satu yang melakukan hal tersebut. Kolektor piringan hitam klasik asal Bangka yang sabar menanti antrean panjang bersama penggemar lain untuk swafoto dan sekadar mengobrol dengan para musisi.
Konser Senandung Rindu di Gandaria City Hall itu diramaikan oleh Obbie Messakh, Dian Piesesha, Chintami Atmanegara, Meriam Bellina, serta Heidy Diana.
Pria paruh baya itu hadir bersama sang istri, sengaja untuk menyaksikan langsung penampilan para artis yang rilisan fisiknya telah ia kumpulkan sejak awal 2000-an.
"Lagi nunggu untuk proses 'legalisir' nih mas. Sudah hampir berhasil dapat semua kecuali Dian Piesesha. Habis ini akan ketemu sudah janjian di bawah," ujar Sunderi saat ditemui oleh CNNIndonesia.com selepas konser.
Proses 'legalisir' yang dimaksud Sunderi adalah permintaan tanda tangan oleh artis terkait di sampul piringan hitam yang sengaja ia bawa jauh dari Bangka.
Membawa sembilan plat keluaran JK Records, Sunderi mengaku sudah menantikan pertunjukan itu dalam waktu lama.
"Ini saya bawa semua plat untuk artis-artis yang memang main di konser ini saja," ujarnya sembari memamerkan koleksinya yang masih terawat dengan baik.
Sunderi sekaligus mengapresiasi penyelenggaraan konser Senandung Rindu yang diadakan CNN Indonesia itu
Mengaku menjadi fan Obbie Messakh sejak masa sekolah dasar, momen konser Senandung Rindu pun dimanfaatkannya dengan optimal, sekaligus menjadi momen nostalgia bagi dirinya dan istri.
"JK Records ini kan memang megang banget untuk musik pop tahun 80-an. Pak Judhi Kristiantho dan kini dipegang anaknya itu visioner," katanya.
"Kami datang beberapa hari lalu ke Jakarta. Sengaja karena memang suka sama artis-artisnya dari dulu, saya juga mengejar tanda tangan di piringan hitam saya," tutur Sunderi.
"Di antara semua koleksi JK Records, saya paling suka putar Obbie Messakh. Fans dari lama banget lah dari kelas 4 SD," imbuhnya memastikan jika seluruh koleksinya masih dapat diputar di turntable.
![]() |
Kini, koleksi Sunderi telah mencapai ribuan. Ia pun memastikan tidak bakal melepas satu pun piringan hitamnya meski nilai jualnya ditaksir telah melambung.
"Banyak diburu sih, dan nilai ekonominya bisa naik banget memang. Tapi saya memang bukan buat jual beli," cetus Sunderi disambut senyuman sang istri.
"Contohnya ini, Obbie Messakh; Kalau ini bisa sekitar Rp3 jutaan," imbuhnya.
"Saya ada dua sebetulnya. Tapi tahun kemarin om Obbie sempat minta satu, karena dia sendiri enggak punya juga sebenarnya," tambah Sunderi tertawa.
Lanjut ke sebelah...