Penampilan pertama The Strokes di Indonesia sejak menelurkan album debut Is This It (2001) di We The Fest (WTF) 2023 pada Jumat (21/7) malam jelas jadi salah satu momen sakral bagi para penggemarnya, termasuk saya.
Kuintet rock asal New York ini naik panggung WTF 2023 kala malam sudah menyelimuti Jakarta. Mereka langsung hadir di atas panggung dengan ciri khasnya yang selama ini saya lihat di YouTube: cuek, tanpa basa-basi.
Lihat Juga :![]() REVIEW KONSER Unjuk Taji aespa dalam Debut Konser di Indonesia |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak perlu panjang kata The Strokes memulai penampilannya. Lagu lawas The Modern Age dari album debut berhasil membuat penonton berjingkrak kegirangan. Atmosfer nostalgia berbalut kerinduan melihat idola secara langsung di tanah Indonesia memang bagai mimpi jadi kenyataan.
The Strokes memang aslinya cuek, tapi sang vokalis, Julian Casablancas masih memberikan celetukan-celetukan sompral yang menggelitik penonton malam itu.
Lagu Bad Decisions dari album The New Abnormal (2020) yang dibawakan setelah The Modern Age membawa penonton lintas generasi yang hadir menjadi satu suhu.
Kemunculan penonton dari lintas generasi tadi malam sejatinya sebuah kewajaran. Selain penonton seperti saya yang jelang usia 30 dan dibesarkan katalog The Strokes semasa Sekolah Dasar, band ini nyatanya juga jadi idola penonton lepas remaja saat ini.
Memang, banyak penonton hanya mampu bertahan hingga lagu ke-empat atau lima. Setidaknya, sebelum lagu You Only Live Once (YOLO) dibawakan dengan meriah dan trengginas.
Track pertama dari album ketiga, First Impressions of Earth (2006), itu memang menuai atensi lebih dari pendengar baru jauh setelah dirilis, buah algoritma ajaib media sosial.
Lihat Juga : |
Lagu itu pun menuai sambutan meriah penonton usai interaksi yang minim, yang mana gimik antara penonton-penampil seperti yang lainnya memang tak perlu diharapkan ada di penampilan The Strokes.
Meski minim interaksi, Julian sempat mengajak penonton bermain drum untuk lagu Juicebox di tengah set. Lagu itu memang andalan The Strokes yang juga memantik hasrat penonton berjingkrak lepas tanpa arah.
Bagi saya, gimik itu cukup tak disangka untuk kelompok musik cuek macam The Strokes. Saya kira, drummer Fabrizio Moretti cuma perlu istirahat minum usai ketukan-ketukan intens nan repetitif tanpa jeda.
Namun ternyata, pola fan service serupa juga dilakukan The Strokes di pertunjukan sebelumnya, seperti di Bangkok beberapa waktu lalu. Zaman memang sudah berubah, begitupula The Strokes.
Meski punya gimik mengajak penonton, toh si penonton bernama Adam itu adalah penabuh drum dari band indie rock asal Jakarta. Sehingga, penampilannya untuk Juicebox pun teruji dan bisa bikin penonton bersemangat dan bertahan di tengah kerumunan yang cukup menyesakkan.
Setelahnya, pilihan set The Strokes cukup pintar dan meredam energi yang sudah meluap-luap. Lagu Is This It yang evergreen jadi senjata bagi masing-masing The Strokes untuk rehat sejenak.
Lanjut ke sebelah...