REVIEW KONSER

The Strokes di WTF 2023: Brilian tanpa Perlu Pembuktian

Mohammad Farras Fauzi | CNN Indonesia
Sabtu, 22 Jul 2023 15:45 WIB
WTF 2023 mencoba memberikan satu contoh sederhana bagi penyelenggara konser di Indonesia lainnya: konser tunggal The Strokes layak untuk digelar.
WTF 2023 mencoba memberikan satu contoh sederhana bagi penyelenggara konser di Indonesia lainnya: konser tunggal The Strokes layak untuk digelar. (Getty Images via AFP/JASON KEMPIN)
4
WTF 2023 mencoba memberikan satu contoh sederhana bagi penyelenggara konser di Indonesia lainnya: konser tunggal The Strokes layak untuk digelar.

Selain itu, lagu title track tersebut juga sebagai sarana memperkenalkan ulang jati diri The Strokes sebagai band yang tak peduli dan pasrah, tapi punya prinsip karismatik untuk dikenang.

Lagi pula kekuatan utama The Strokes bukanlah skill set dan kemampuan teknikal dari setiap personelnya dalam memainkan instrumen, karena memang mereka enggak jago-jago banget.

The Strokes juga bukan soal Julian Casablancas semata. Keutuhan lima personel yang saling melengkapi itu membangun citra The Strokes, sehingga layak disebut sebagai salah satu band rock paling berpengaruh dua dekade terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat Is This It, sisi dominan bassist Nikolai Fraiture yang kebanyakan tampak mematung di panggung jadi lebih kentara. Adalah Nikolai sosok dan nyawa penting dari tiap-tiap lagu The Strokes lewat bassline sederhana, tapi penuh kebaharuan.

Momen Is This It pula seakan jadi permulaan ulang bagi saya dan banyak penonton lain kembali merangsek ke depan dan merasakan aura magis dari The Strokes.

Set kemudian beranjak ke lagu Someday. Kini lagu itu menunjukkan kegemilangan perkawinan lick gitar catchy Albert Hammond Jr dan Nick Valensi, bersama dengan ketukan Fabrizio yang konsisten sepanjang lagu tanpa ada kesan menjemukan.

Menuju akhir penampilan, The Strokes menampilkan berbagai nomor andalan seperti Welcome to Japan, Soma, Automatic Stop, hingga Last Nite sebagai penutup awal set tadi malam.

The Strokes rampung menampilkan setlist gemilang, penampilan sesuai ekspektasi, hingga interaksi Julian dengan penonton yang berkesan. Meski jika membahas soal teknik vokal, Julian juga bukan penyanyi yang brilian.

Julian tak seprima David Bayu, tak seramah dan semeriah Tria Changcuters, atau memiliki suara lembut membius bagai Hedi Yunus. Julian tetaplah Julian. Prinsip serba cuek yang jadi fondasi ia berkarya juga dipertontonkan secara eksplisit di depan ribuan penonton WTF 2023.

Julian benar-benar tak peduli dan hanya ingin mempertontonkan musik bersama empat rekannya yang lain. Itulah kesan yang saya simpan saat melihat The Strokes secara langsung pertama kalinya di Indonesia. Bahkan mereka tak perlu pembuktian memamerkan sisi brilian yang mereka punya.

Encore dengan lagu Hard to Explain dan Reptilia juga berhasil membungkus semangat penonton sehingga jadi penutup mengesankan untuk penampilan mereka di We The Fest 2023.

Bagi penggemar setia The Strokes di Indonesia, konser ini tentu bagai mimpi jadi nyata. Meski bagi saya pribadi, panggung The Strokes akan lebih berkesan bila digelar bukan sebagai bagian dari festival populis.

Selain dari alasan sound out yang harus bersaing dengan belasan ribu penonton lalu lalang, panggung The Strokes bakal terasa optimal bila garis pembatas antara panggung dan penonton sedikit ditiadakan.

Namun setidaknya, WTF 2023 mencoba memberikan satu contoh sederhana bagi penyelenggara konser di Indonesia lainnya: konser tunggal The Strokes layak untuk digelar.

(end)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER