"Saya di sini tidak ingin dilihat sebagai korban, tetapi saya juga tahu bahwa saya bukan penjahat seperti yang telah digambarkan orang-orang dan media selama beberapa hari terakhir," ungkap Lizzo.
"Saya terluka, tetapi saya tidak akan membiarkan upaya baik yang telah lakukan di dunia dibayangi oleh ini. Saya berterima kasih kepada semua yang telah menghubungi dan mendukung selama masa sulit," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga mantan penari menggugat Lizzo dengan tuduhan melakukan pelecehan seksual, pelecehan berat badan, dan membuat lingkungan kerja yang tak ramah.
Menurut laporan Variety pada Selasa (1/8), gugatan itu didaftarkan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles County terhadap Lizzo yang bernama asli Melissa Viviane Jefferson, perusahaannya Big Grrrl Big Touring Inc. (BGBT), dan kapten penari Lizzo yang bernama Shirlene Quigley.
Ketiganya menuding Lizzo dan tergugat dengan tudingan pelecehan seksual, rasial, dan agama, diskriminasi disabilitas, penyerangan dan pemenjaraan palsu, serta serentet tudingan lainnya.
Salah satu tudingan di gugatan tersebut adalah saat para mantan penari itu dipaksa untuk menyentuh penari bugil saat sex show di kawasan prostitusi Red Light District Amsterdam, Belanda.
Ketiganya terpaksa mengikuti perintah memalukan tersebut karena mengaku takut kehilangan pekerjaan mereka.
Bukan cuma itu, Lizzo juga dituding memecat salah satu dari mereka karena dianggap bertambah berat badan dan karenanya dinilai tidak berkomitmen dalam menjalani tur.